BONTANG – Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani masalah peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) rutin melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan-hewan ternak di Bontang. Hal ini dilakukan untuk memastikan jika hewan-hewan ternak yang masuk di Bontang aman dari penyakit menular akut, hingga penyakit mematikan. Salah satunya adalah penyakit antraks.
Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 dokter hewan (drh) Riyono mengatakan, pihaknya rutin melaksanakan pemeriksaan ke setiap peternak sapi dan kambing. Pemeriksaan ini rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Hanya saja, jika ada sapi yang baru masuk ke Bontang ataupun di daerah lain terdapat kabar tentang munculnya penyakit hewan, tim DKP3 langsung turun melakukan pengecekan ke lapangan.
“Hal ini kami lakukan agar hewan-hewan ternak khususnya sapi dan kambing di Bontang bisa tetap terkontrol kesehatannya,” ujarnya belum lama ini.
Dalam pemeriksaan, beberapa tindakan yang dilakukan di antaranya memberikan vaksinasi jembrana, pemberian vitamin, pengecekan kebuntingan sapi atau palpasi rectal, dan pengambilan sampel darah. Setelah darah diambil, selanjutnya dibawa ke laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Provinsi Kaltim di Samarinda untuk diperiksa. Biasanya kata dia, hasil lab baru akan keluar dalam jangka waktu sepekan setelahnya.
“Hasil lab selama ini selalu baik. Termasuk antraks, kami sampaikan bahwa Bontang bebas dari antraks,” terangnya.
Riyono menambahkan, pada dasarnya pengecekan kesehatan hewan ini tidak hanya saat sudah di Bontang. Tetapi sebelum hewan tersebut sampai di Bontang juga telah dilakukan pengecekan secara berlapis oleh petugas dan dokter hewan.
Di antaranya saat akan masuk ke dalam pelabuhan tempat asal, saat tiba di pelabuhan yang dituju sebelum didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota. Saat hewan telah sampai di tempat tujuan, hingga sebelum dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH).
“Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan yang datang benar-benar hewan yang sehat dan dagingnya layak dikonsumsi,” terangnya.
Dia berharap dengan adanya pemeriksaan rutin ini, kesehatan hewan di Bontang terutama sapi bisa terus terjaga. Populasi ternak semakin meningkat sehingga berdampak pada kesejahteraan peternak.
“Intinya kami mendukung swasembada daging agar tercukupi di Bontang. Untuk mendukung itu, tentu juga harus ditunjang dengan keamanan daging saat dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: