SAMARINDA – Kaltim terus berupaya memaksimalkan potensi daerah dalam upaya percepatan pencapaian swasembada pangan khususnya swasembada beras. Di antaranya, pemanfaatan lubang-lubang eks tambang batu bara menjadi embung-embung air yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kaltim.
Hal itu ditegaskan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pada Rakor Pangan se-Kaltim Tahun 2018 di Pendopo Lamin Etam, pekan lalu. Menurut dia, berbagai upaya dilaksanakan pemerintah melibatkan perusahaan untuk mewujudkan swasembada beras Kaltim dilakukan dengan perbaikan prasarana pengairan.
Di antaranya pembangunan bendungan serta kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi, pipanisasi dan pompanisasi termasuk pemanfaatan lubang eks tambang.“Saya minta pemanfaatan embung-embung air di seluruh wilayah Kaltim. Hampir di semua eks lahan pertambangan batu bara terdapat embung air,” katanya.
Embung-embung air di eks lahan pertambangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi atau mengairi lahan pertanian khususnya lahan persawahan. Karenanya, gubernur meminta kesadaran dan dukungan perusahaan pertambangan maupun perkebunan serta kehutanan untuk membantu kegiatan pemerintah daerah.
Selain itu, para kepala daerah baik bupati maupun walikota hendaknya mengarahkan program corporate social responsibility (CSR) untuk menunjang kegiatan pertanian Kaltim.“Peran dan dukungan pihak swasta (perusahaan) sangat besar terutama dalam upaya bersama mewujudkan swasembada beras di Kaltim bahkan nasional,” ungkap Awang.
Dia menambahkan saat ini pemerintah fokus menyelesaikan pembangunan Bendungan Marangkayu di Kutai Kartanegara. Berikutnya, Bendung Gerak Telake di Penajam Paser Utara dan Bendungan Lambakan di Paser. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: