WASHINGTON – DPR Amerika Serikat akhirnya menyetujui pemakzulan Presiden Donald Trump setelah melakukan pemungutan suara, Rabu (18/12) waktu setempat.
Trump didakwa melakukan dua kesalahan fatal, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalang-halangi penyelidikan Kongres. Dalam pemungutan suara, anggota DPR dari Partai Republik sebenarnya sudah solid mendukung Trump. Namun, jumlah mereka kalah jauh dari Partai Demokrat yang menjadi motor upaya pemakzulan ini.
Setelah ini, bola panas berpindah ke Senat AS yang akan menggelar sidang untuk menentukan apakah Trump layak ditendang dari Gedung Putih atau tidak. Diperlukan persetujuan dua pertiga dari 100 anggota Senat untuk melanggengkan pemakzulan.
Bagi Trump, Senat AS adalah tempat yang lebih bersahabat ketimbang DPR. Pasalnya, mayoritas senator berasal dari Partai Republik dan sejauh ini belum ada tanda-tanda mereka akan membelot dari garis partai.
Trump adalah presiden ketiga yang dimakzulkan oleh DPR AS setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998). Dalam dua kesempatan sebelumnya, upaya pemakzulan presiden AS selalu berakhir kandas di Senat.
Keputusan DPR Amerika Serikat mensahkan pemakzulan tidak membuat Donald Trump mengendurkan retorikanya. Dia tetap dengan keras menyerang Partai Demokrat dalam acara temu muka dengan pendukungnya di Michigan, Rabu (18/12) malam.
“Pemakzulan sepihak yang tidak berdasarkan hukum ini merupakan upaya bunuh diri Partai Demokrat,” kata Trump saat berbicara depan pendukungnya saat kampanye pemilihan presiden di Michigan pada Rabu malam (18/12).
Hasil pemungutan suara di DPR pun menempatkan Trump sebagai satu dari empat presiden AS yang pernah menghadapi upaya pemakzulan. Namun, hanya Richard Nixon (menjabat dari 20 Januari 1969–9 Agustus 1974) yang mengundurkan diri terlebih dahulu sebelum DPR AS mengadakan pemungutan suara untuk pemakzulan dirinya.
Walaupun demikian, politisi senior Partai Republik sekaligus anggota Senat Mitch McConnell memastikan Senat tidak akan mencopot Trump dari jabatannya sebagai presiden pada sidang pemakzulan Januari 2020. Jaminan McConnell cukup membuat Trump tenang, meskipun ia sering memprotes anggapan banyak pihak yang menghubungkan kata pemakzulan dengan dirinya.
Trump pun menyampaikan rasa bangga terhadap anggota Partai Republik yang solid untuk tidak terpengaruh ajakan Partai Demokrat memakzulkan Trump. Bahkan, tiga anggota Partai Demokrat juga tidak sepakat memakzulkan presiden AS itu.
Dia mengatakan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan anggota Partai Demokrat lainnya telah melakukan tindakan memalukan sehingga jutaan orang pada pemilihan umum tahun depan akan merampas kendali Partai Demokrat di parlemen. Dia juga meminta Pelosi untuk mundur dari jabatannya. “Mereka adalah orang-orang yang harusnya dimakzulkan,” kata Trump merujuk pada anggota Partai Demokrat di DPR.
Michigan merupakan arena kampanye yang kondusif bagi Trump untuk menyampaikan pendapat dan pidato retoriknya di depan publik. Pasalnya, Michigan merupakan negara bagian AS yang membantu Trump memenangkan pilpres pada 2016.
Kampanye Trump di Michigan, yang dijadwalkan sejak beberapa pekan lalu, dilangsungkan pada hari yang sama DPR AS mengadakan sidang pemungutan suara untuk pemakzulan dirinya.
Saat kampanye berlangsung, para pengikut Trump tidak memperlihatkan tanda-tanda mengendurkan dukungan. Mereka bahkan berseru: “empat tahun lagi!” ke arah Presiden Trump. (jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: