DPRD Bontang Minta Pemkot Serius Kembangkan Pariwisata

Pulau Beras Basah

bontangpost.id – Pariwisata digadang menjadi peluang baru yang bisa dikembangkan di Bontang pasca industri. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Bontang Rustam. Ia mengatakan, Kota Bontang berpotensi besar menjadi destinasi wisata bagi semua kalangan. Ditambah dengan objek wisata yang tak hanya berupa wisata alam, namun juga buatan.

“Kota Bontang itu diapit oleh banyak perusahaan. Itulah kenapa saat ini Bontang dikatakan sebagai kota industri. Tetapi jika masa perusahaan telah habis, mau dibawa ke mana Bontang. Itu yang harus dipikirkan mulai sekarang. Nah, salah satu yang berpotensi adalah bidang pariwisata,” ujarnya.

Sejatinya, pengembangan wisata di Bontang bisa turut mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Kota Bontang bisa belajar dari daerah yang memiliki banyak objek wisata beragam. Dengan demikian, proyeksi mengenai Kota Bontang di masa depan bisa mulai direncanakan. Apalagi didukung dengan kemudahan transportasi yang sudah dibenahi, sehingga akses menuju Kota Bontang lebih mudah.

“Penerbangan di Bandara Samarinda sudah beroperasi. Jalan juga sudah banyak diperbaiki. Tadinya ke Samarinda bisa menghabiskan waktu 4 jam, sekarang tidak sampai tiga jam sudah tembus. Itu jadi salah satu peluang untuk Bontang,” sambungnya.

Politikus Partai Golkar itu menyebut, masih banyak tempat pariwisata di Bontang yang bisa berkembang pesat. Salah satunya Bontang Kuala sebagai lokasi wisata kuliner yang juga menyajikan pemandangan yang menawan. Masjid Terapung yang bisa dijadikan destinasi wisata religi. Pulau Malahing maupun Tihi-Tihi, dan berbagai pantai.

“Semua itu punya kelebihannya masing-masing. Pantai Beras Basah juga begitu. Walaupun sekarang masih menjadi milik provinsi, tapi tidak menutup kemungkinan bisa dialihkan ke Bontang. Sekarang pun, wisata enggak melulu soal alam. Masyarakat tau ada spot foto bagus saja pasti suka.,” tambahnya.

Rustam menuturkan, dinas terkait dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) sebagai leading sector harus memberi perhatian lebih soal pengembangan pariwisata. Bahkan jika memungkinkan, ada dinas yang khusus menangani pengembangan pariwisata di Bontang.

“Saya pernah berdiskusi dengan wali kota. Bisa enggak sih ada dinas yang nomenklaturnya khusus di bidang pariwisata. Sehingga segala persoalannya bisa terkumpul di sana dan tidak terpecah-pecah. Jadi terkhusus pemuda dan olahraga ada di Dinas Pendidikan. Supaya linier. Itu kalau memang ada keseriusan untuk membangun pariwisata,” pungkasnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version