BONTANGPOST.ID, Bontang – Di tengah persaingan politik yang memanas jelang Pilkada Kota Bontang, isu mengenai netralitas Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kota Bontang mencuat.
Bawaslu Kota Bontang kini tengah menyelidiki dugaan keterlibatan tim tersebut dalam agenda politik, yang dianggap bisa melanggar aturan netralitas bagi tenaga ahli pemerintah.
TP2D, sebuah tim yang dibentuk untuk memberikan masukan dan evaluasi terhadap kegiatan pemerintah daerah, dilaporkan menghadiri sejumlah agenda politik calon pasangan tertentu.
Dalam struktur pemerintahan, TP2D terlibat dalam rapat-rapat penting bersama pemerintah, namun isu ketidaknetralan mulai dipertanyakan.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S) Bawaslu Bontang, Ismail Usman, menyatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri status anggota TP2D.
“Kami harus memastikan apakah mereka benar-benar berstatus tenaga ahli, karena jika benar, maka terlibat dalam kegiatan politik bisa dianggap sebagai pelanggaran,” ujar Ismail.
Larangan bagi tenaga ahli pemerintah untuk berpartisipasi dalam politik praktis tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023.
“Regulasi sudah jelas. Untuk itu, kami akan segera berkoordinasi dengan Pemkot Bontang,” tambah Ismail.
Salah satu anggota TP2D yang mendapat sorotan adalah Yopie Turang. Dia tampak hadir saat Komunitas Etnis Manado Bontang menggelar deklarasi dukungan untuk pasangan Basri-Chusnul.
Terkait itu, kepada awak media, Yopie menyebut bahwa dukungannya kepada pasangan Basri-Chusnul adalah bentuk sikap pribadi.
Menurutnya, sebagai warga negara, ia memiliki hak untuk menentukan pilihan politik. Yopie mengklaim bahwa meskipun mendukung, dirinya tidak tergabung dalam tim sukses pasangan calon tersebut.
“Ini murni dukungan saya secara pribadi. Tidak salah kan kalau mendukung?” ungkapnya.
Yopie menegaskan bahwa peranannya dalam TP2D bertujuan untuk kemajuan Bontang dengan memberikan masukan dan evaluasi pembangunan kota.
Yopie juga menyebut bahwa pandangannya terhadap paslon tersebut didasarkan pada kompetensi. “Saya yakin Pak Basri dan Chusnul punya keseriusan membangun kota ini,” imbuhnya.
Saat ini, TP2D beranggotakan lima orang, diketuai oleh Sarifah Nurul Hidayati, dengan anggota lainnya yakni Eko Satrya, Ajizah, Sutrisno, dan Yopie Turang. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post