BONTANGPOST.ID, Bontang – Bimbingan teknis (bimtek) yang beberapa kali digelar Pemkot Bontang disinyalir bermuatan politik. Lantaran sempat ada pesan yang beredar untuk memilih wali kota petahana Basri Rase di Pilkada mendatang.
Hal itu pun mendapat tanggapan dari beberapa anggota DPRD. Menurut Ketua Fraksi Amanat Demokrat Bergelora (ADB) Ridwan mengatakan, indikasi yang ada harus terbukti kebenarannya.
Adapun menurutnya, pemerintah pasti tidak ingin melakukan hal yang melanggar hukum. Namun, adanya konflik atas opini tak berdasar mesti diminimalisasi.
“Ada opini yang muncul pun sah-sah saja sebagai masyarakat yang ingin mengkritik,” katanya.
Ia mengungkapkan, apabila adanya pelanggaran terkait kegiatan bermuatan politik yang dikemas dalam agenda pemerintahan, pihak pengawas atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus turun tangan.
Dalam hal ini melakukan peninjauan dan investigasi terkait kebenaran atas indikasi dan informasi yang beredar.
“Kalau hanya ‘katanya-katanya’, jangan terlalu cepat menyimpulkan. Kekondusifan harus dijaga apalagi jelang pilkada,” sebut dia.
Sementara Ketua Fraksi PKS bersama NasDem, Suharno, menyayangkan apabila kegiatan berbasis peningkatan kompetensi untuk masyarakat itu ada indikasi pelanggaran karena bermuatan politik.
Maka dari itu, Bawaslu yang mestinya menindaklanjuti hal tersebut.
“Bila ada motif-motif politik apalagi dikondisikan untuk memilih pasangan tertentu, jelas ini tidak dapat dibenarkan,” ujar Ketua Fraksi PKS bersama Nasdem itu.
Lebih lanjut, kata dia, kegiatan tersebut menggunakan dana APBD Kota Bontang yang cukup besar. Mestinya benar-benar untuk memaksimalkan kegiatan pemerintahan yang ada.
Dikatakan, jika memang ditunggangi kepentingan politik, sebaiknya bimtek ditunda hingga pilkada berakhir.
“Kegiatan bimteknya sendiri enggak masalah. Sejauh untuk kebutuhan dan peningkatan pemberdayaan masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah bimtek diduga dipolitisasi. Terdapat arahan untuk memilih pasangan Basri Rase-Chusnul Dhihin.
Seperti yang dilakukan salah satu simpatisan Basri-Dhihin di dalam grup WhatsApp yang anggotanya merupakan peserta bimtek. Bimtek tersebut digagas Dispoparekraf.
“Kakak kakak semuaa .. mohon maaf sebelumnya , utk yg tergabung dalam grup ini adalah teman teman yang akan dibantu dari segi kreatifitas oleh pak basri rase, Harapannya agar teman teman Dsini utk memilih “Sekali lagi” ., karna yg kita butuhkan skrg adalah bukti nyata bukan janji . Ini kan nyata kita berangkat.” “Mohon bantuannya ya teman teman semua.”
“Sekali Lagi” merupakan jargon yang diusung Basri di Pilkada Bontang 2024.
Pun dengan bimtek Wawasan Kebangsaan dan Pancasila yang diinisiasi Badan Kesbangpol Bontang. Ditengarai para peserta sudah dikondisikan dan mendapat arahan untuk memilih pasangan Basri-Dhihin. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: