bontangpost.id – Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi meresmikan kantor baru bagi Koperasi Bontang Ekonomi Pariwisata (ETA) Maritim (Kop BEM), Rabu (28/10/2020) pagi. Itu sebagai bentuk kesinambungan pembinaan pada program Creating Shared Value (CSV), yang menaungi nelayan-nelayan Kota Bontang pada sektor budidaya lobster dan kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA).
Bantuan kantor bagi program binaan yang berjalan sejak 2016 ini, juga dilengkapi fasilitas penunjang dengan total senilai Rp3,1 Miliar, untuk dimanfaatkan anggota Kop BEM dalam mendukung serta meningkatkan produktivitas program. Sehingga mampu mendorong kesejahteraan anggota.
“Bantuan ini di luar training dan pendampingan yang dilaksanakan, sebagai bentuk manfaat yang lebih besar dari Pupuk Kaltim bagi masyarakat, khususnya nelayan Bontang,” kata Rahmad.
Menurut Rahmad, Pupuk Kaltim sangat serius mendorong peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, apalagi program CSV kini mampu memberdayakan lebih banyak nelayan dengan berbagai peningkatan program. Mulai replikasi KJA di berbagai lokasi, hingga pengembangan lini bisnis lainnya. Kop BEM sebagai konsep pembinaan nelayan secara berkesinambungan tak hanya terfokus pada sektor budidaya, tapi juga mengakomodasi lingkup pariwisata maritim yang diharap terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Semoga dengan fasilitas kantor ini, Kop BEM dapat terus meningkatkan produktivitas, sehingga nelayan Bontang bisa lebih sejahtera,”
tambah Rahmad.
Ketua TIM CSV Pupuk Kaltim Sri Djuwani Ekowati mengatakan pembinaan bagi nelayan Bontang yang tergabung dalam Kop BEM dilaksanakan melalui berbagai peningkatan kapasitas setiap tahun. Mulai dari kemampuan tata kelola keramba dan budidya, hingga sertifikasi nelayan untuk mendukung kegiatan melaut.
Budidaya lobster dan kerapu digagas melihat tingginya permintaan 2 komoditas itu di Bontang, disamping bio indikator Pupuk Kaltim dalam mengelola limbah cair dengan baik, melalui pembuktian ekosistem laut yang terjaga dan tidak mengganggu produktivitas perairan di sekitar perusahaan.
“Begitu pula pembentukan koperasi sebagai bentuk pendampingan dan pembinaan kelembagaan bagi nelayan, sehingga mampu mengelola usaha budidaya secara profesional dan terukur,” ujar Ekowati.
Ketua Kop BEM Muchtar menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pembinaan Pupuk Kaltim bagi nelayan pesisir Bontang pada program CSV, yang kini menunjukkan dampak siginifikan. Baik untuk tingkat kesejahteraan maupun kemampuan budidaya dan lainnya. Perkembangan lini usaha yang kini berjalan pun menunjukkan hasil maksimal, dengan hasil panen mencapai 36 ton kerapu dalam kurun 3 tahun, atau 1-2 ton untuk satu kali panen setiap bulan.
Di samping itu, 95 persen fasilitas yang digunakan nelayan binaan didukung penuh oleh Pupuk Kaltim, termasuk manajemen pemasaran yang sebelumnya merupakan kendala utama bagi nelayan budidaya di Bontang.
“Dengan dibentuknya Kop BEM sebagai pembinaan Pupuk Kaltim, kini kami mampu memasarkan lobster dan kerapu dengan baik, harga pasar pun sesuai harapan,” ucap Muchtar.
Muchtar optimis program CSV KJA Pupuk Kaltim akan terus produktif dan berkembang, seiring adanya replikasi di 3 lokasi dari sebelumnya hanya 12 petak. Begitu pula dari sisi pemberdayaan, semakin banyak nelayan Bontang yang bergabung di Kop BEM dengan kapasitas dan kemampuan budidaya yang turut meningkat melalui pendampingan berkala.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas seluruh bantuan yang telah diberikan Pupuk Kaltim bagi nelayan Bontang, khususnya anggota Kop BEM, karena pendampingan selama ini sangat bermanfaat untuk optimalisasi sektor budidaya hasil laut,” pungkas Muchtar. (*/nav)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: