“Saat itu, kami sudah bayar Rp 598,7 juta. Termasuk denda pengaturan jadwal ulang. Ini bentuk tanggung jawab saya dan jemaah waktu itu mengetahuinya,” Arbiya, Manager Duta Travel dan Kemitraan
Pihak DTG mengklaim gagalnya keberangkatan jemaah bukan sepenuhnya salah perusahaan travel-nya. Demi nama baiknya, pihaknya tetap memprioritaskan jemaah yang mau berangkat.
BONTANG–Duta Baitul Mal selaku anak perusahaan Duta Travel Group (DTG) telah melakukan kesepakatan dengan jemaah umrah yang gagal berangkat, awal bulan ini. Manager Duta Travel dan Kemitraan, Arbiya mengatakan, kegagalan keberangkatan umrah bukan sepenuhnya salah perusahaan travel-nya.
Sebab, sejumlah administrasi telah dilakukan perusahaan tersebut. Salah satunya, pembelian tiket penerbangan Bontang-Jakarta bagi 46 jemaah umrah. Tepatnya pada 1 Oktober lalu.
Namun, Duta Baitul Mal memercayakan pengurusan pembelian tiket Jakarta-Malaysia dan Malaysia-Jeddah kepada pihak ketiga. Termasuk dengan pengurusan VISA dan hotel selama di Makkah dan Madinah.
Baca juga: Duta Travel Janji Kembalikan Dana, Jemaah Ragu
“Kami percayakan pengurusan itu kepada ibu berinisial K dan Bapak Y. Bahkan, ketika kami sampai di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan bertemu dengan Bapak Y selaku perwakilan Ibu K. Dia juga ikut penerbangan bersama kami,” kata Arbiya.
Dia menjelaskan, sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, ternyata waktu penerbangan selanjutnya pukul 04.00 Wita. Sehingga jemaah diarahkan untuk beristirahat terlebih dahulu di hotel. Sayangnya, pemberangkatan tetap tidak dapat dilakukan karena tidak ada tiket.
“Kami tidak bisa check-in. Walaupun VISA sudah keluar. Sehingga saya memutuskan untuk membawa kembali jemaah ke hotel,” ucapnya.
Setelah kejadian itu, mediasi dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Menindaklanjuti dari gagalnya keberangkatan tersebut. Lantas, pemberangkatan dijadwalkan ulang pada tiga hari kemudian. Akan tetapi, jumlah kursi yang kosong tersisa 14 slot.
Arbiya tidak menghendaki jika keberangkatan dilakukan dua gelombang. Walhasil, penundaan kembali dilakukan pada 7 Oktober. Faktanya, puluhan jemaah dari Bontang dan daerah sekitarnya itu kembali gigit jari. Karena terjadi permasalahan pembelian tiket.
Menurut dia, pembelian dilakukan dengan empat kartu kredit luar negeri. Sehingga tidak dapat dibuktikan tanda pembeliannya. “Saat itu, kami sudah bayar Rp 598,7 juta. Termasuk denda pengaturan jadwal ulang. Ini bentuk tanggung jawab saya, dan jemaah waktu itu mengetahuinya,” tutur dia.
Baca juga: Siap Beberkan Data, Shidik Mundur karena Ada Kejanggalan
Ia membantah telah menelantarkan jemaah sewaktu di Jakarta. Mengingat akomodasi, transportasi, dan konsumsi jemaah ditanggungnya. Hasil dari kesepakatan antara jemaah dan Duta Baitul Mal ialah pengembalian biaya seluruhnya.
Ditaksir totalnya mencapai Rp 1,2 miliar. Dengan asumsi rata-rata tiap jemaah mengeluarkan uang senilai Rp 33 juta. Duta Baitul Mal menegaskan akan meminta pertanggungjawaban dari pihak ketiga tersebut. Untuk mengembalikan uang tiket jemaah.
Bahkan, Arbiya telah menggunakan jasa pengacara untuk menelusuri permasalahan ini. “Informasi terakhir ada salah satu orang dari pihak mereka yang akan tanggung jawab. Waktunya secepatnya,” sebut Arbiya.
Dia juga membantah tidak seluruh jemaah meminta pengembalian dana mereka. Sebanyak 20 hingga 25 jemaah tetap meminta untuk pemberangkatan dengan travel resmi lainnya. Langkah ini pun telah dikoordinasikan dengan Kemenag.
“Prioritas yang tetap berangkat karena ini untuk mengembalikan nama baik saya. Saya bukan penipu. Bukti pengiriman untuk pembelian tiket itu ada,” terangnya.
Berkenaan dengan aset DTG yang dijaminkan kepada jemaah memang tidak menutupi total kerugian. Akan tetapi, dia telah menyiapkan penghasilan pribadi lainnya untuk menggenapi penggantian dana itu.
Untuk diketahui, aset perusahaan travel itu berupa tanah di Bontang Kuala ditaksir seharga Rp 100 juta, rumah di Loktuan seharga Rp 100 juta, serta kendaraan roda empat merek BMW dan Innova senilai Rp 100 juta. (*/ak/kri/k8/prokal)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda