BONTANGPOST.ID, Samarinda – Nilai ekspor Kaltim pada Agustus lalu catatkan kenaikan 1,84 persen dibanding bulan sebelumnya. Yakni USD 2.024 juta menjadi USD 2.048,06 juta. Peningkatan itu karena naiknya nilai ekspor nonmigas sebesar 4,65 persen meski ekspor migas alami penuruna 34,07 persen.
“Nilai ekspor migas Agustus 2024 tercatat USD 119,80 juta. Lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai ekspor migas pada Juli yang tercatat USD 181,70 juta. Sebaliknya, nilai ekspor nonmigas tercatat USD 1.928,26 juta. Lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Juli yang senilai USD 1.842,50 juta,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana.
Penurunan nilai ekspor migas disebabkan oleh turunnya nilai ekspor gas meski nilai ekspor hasil minyak meningkat. Yusniar menambahkan jika nilai ekspor gas turun 63,07 persen dari USD 123,85 juta pada Juli menjadi USD 45,74 juta pada Agustus. Sedangkan nilai ekspor hasil minyak naik 28,02 persen dari USD 57,85 juta pada Juli jadi USD 74,06 juta pada Agustus.
Komoditas lain dengan peningkatan nilai ekspor cukup besar adalah pupuk yang naik USD 14,49 juta atau 33,13 persen serta golongan barang bahan kimia organik yang naik USD 11,52 juta atau persentasenya cukup tinggi dengan 401,39 persen. Di sisi lain, penurunan nilai cukup dalam pada golongan besi dan baja yakni USD 11,12 juta atau 42,79 persen dan bahan kimia anorganik yang turun USD 2,21 juta atau 8,55 persen.
Selama Januari-Agustus, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) memberikan kontribusi 99,66 persen terhadap total ekspor nonmigas. Golongan barang yang memberikanandil terbesar terhadap total ekspor adalah golongan barang bahan bakar mineral dengan kontribusi mencapai 81,54 persen.
Untuk negara tujuan ekspor nonmigas, ada 13 negara tujuan. Totalnya pada Agustus USD 1.823,58 juta. Alami peningkatan hingga 6,93 persen dibanding Juli. Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Tiongkok yang naik USD 74,60 juta atau 10,57 persen, lalu Taiwan naik USD 43,91 juta atau 45,53 persen dan Korea Selatan yang naik USD 29,19 juta atau 54,19 persen.
Secara kumulatif Januari-Agustus, ekspor nonmigas ke 13 negara tujuan utama turun 10,88 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Tiongkok masih jadi negara tujuan ekspor utama dengan peranan USD 5.144,84 juta atau 34,95 persen. Diikuti India senilai USD 2.472,60 juta atau 16,80 persen dan Filipina USD 1.309,72 juta atau 8,90 persen,” tegasnya.
Terakhir, dia juga ungkapkan menurut sektor. Naiknya nilai ekspor nonmigas karena naiknya ekpor tambang, meski ekspor hasil industri dan pertanian alami penurunan. “Ekspor tambang alami peningkatan 6,02 persen. Pada periode Januari-Agustus, komoditas tambang tetap menjadi andalan ekspor dengan peranan 73,96 persen,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post