bontangpost.id – Perhelatan pesta laut di kampung wisata Bontang Kuala kembali warnai kebudayaan Kota Bontang.
Ratusan masyarakat dan paguyuban dari berbagai wilayah di Kota Bontang tampak hadir memadati lokasi acara, lengkap mengenakan pakaian adat masing-masing daerah.
Tiga jenis tarian kreasi disuguhkan sebagai pembuka acara yang digelar pada Rabu (16/11/2022).. Yakni Tari Jepen, Tari Baris Berantai, dan Tari Daling dari Suku Bajau.
Pemangku Adat Balai Kutai Bontang Kuala Ramli mengatakan seharusnya tahun ini ada beberapa ritual yang dijalani. Namun karena terkendala anggaran, pihaknya hanya melaksanakan empat ritual saja.
“Satu ritual saja bisa menghabiskan belasan juta. Dan dana bantuan yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan semua ritual,” ujarnya saat dijumpai usai acara.
Sehari sebelum acara puncak, ritual pertama yang dilakukan ialah ritual menjamu karang atau memberi makan karang. Makna ritual tersebut sebagai bentuk pemberitahuan kepada roh penjaga perairan kampung Bontang Kuala bahwa akan dilakukan tradisi pesta laut.
Sementara prosesi ritual tepong tawar turut dilakukan saat menyambut kedatangan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin, Wakil Wali Kota Bontang Najirah dan pejabat Forkopimda.
“Kalau menjamu karang sudah kami lakukan kemarin. Itu ritual utama yang harus dilakukan,” timpalnya.
Ritual berikutnya ialah bebalai. Yang memiliki makna pengobatan orang sakit bagi penduduk Bontang terdahulu. Tujuan dengan adanya ritual tersebut agar diberi kesehatan dan terhindar dari penyakit.
“Sebagai wujud syukur kepada Allah SWT serta doa meminta perlindungan agar terhindar dari bencana,” sambungnya.
Ritual terakhir yang tak kalah pentingnya ialah ancek. Yaitu sebuah ritual yang mengitari singgasana yang terbuat dari rotan dan janur kuning yang diikat dan dianyam dengan iringan musik serta tabuhan kendang dan gamelan.
“Ritual lain yang tidak dilaksanakan yakni ritual bebalai puncak, bebalai popong, belian samper, pagar mayang dan melabuh perahu,” jelasnya.
Sementara itu, Najirah mengapresiasi kegiatan budaya yang masih kokoh dan tetap dilestarikan. Menurutnya, ritual yang disajikan tadi bisa dijadikan sebagai objek edukasi budaya.
“Kearifan lokal ini harus dijaga bersama. Keikutsertaan masyarakat juga penting,” sebutnya.
Tak hanya ritual adat, acara ini juga dimeriahkan berbagai macam lomba. Tahun ini lomba yang digelar yakni lomba balap kapal laut, tarik tambang di atas perahu serta pagelaran tari tarian. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: