Faktor Sejarah Buat Sosok Baru Bermunculan Jelang Pilkada Bontang

Ilustrasi

bontangpost.id – Munculnya poros kelima di Pilwali Bontang menandakan peta kontestasi semakin seru. Pengamat Politik Universitas Mulawarman Budiman mengatakan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuat partai non parlemen segera melakukan lobi politik. Termasuk dengan Hanura dan PPP di Bontang.

“Sisa partai parlemen yang belum menyatakan sikap yakni NasDem. Kemudian merapat bersama PPP dan Hanura. Ini merupakan langkah cerdas,” kata Budiman.

Menurutnya keputusan MK memberi ruang setiap figur berkontestasi di Pilkada. Apalagi keunikan Bontang yakni banyaknya baliho figur yang terpasang sejak di Tugu Selamat Datang. Kondisi ini berbeda dengan Samarinda yang terkesan sepi. “Bontang ini memiliki tokoh yang petarung. Beda dengan Samarinda yang menyerah dengan sendirinya,” ucapnya.

Keunikan lainnya terkait faktor sejarah. Sebab selama ini petahana tidak pernah menang ketika berlaga lagi di periode berikutnya. Budiman menilai kondisi ini membuat banyak tokoh melihat peluang tersebut.

“Tokoh lain yang bukan incumbent masuk. Ini bisa menjadi peluang,” tutur dia.

Terkait dengan banyaknya tokoh luar Bontang yang masuk tentu memiliki pekerjaan rumah yang berat. Diketahui poros keempat dan kelima bacawalinya berasal dari luar Bontang yakni Sutomo Jabir dan Ismail.

“Kondisi ini membuat mereka harus kerja keras membuat program. Meyakinkan orang Bontang untuk memilihnya,” terangnya.

Peluang itu ada ketika menggandeng pasangan yang tepat. Jika tidak maka kecil kemungkinan memenangkan kontestasi. Apalagi kedua pasangannya sama-sama orang Bontang.

Diketahui saat ini empat bacapaslon sudah mulai mengerucut. Pertama bakal calon pasangan dari jalur perseorangan Basri Rase-Chusnul Dhihin. Kedua Neni Moerniaeni-Agus Haris yang diusung oleh empat parpol. Meliputi Golkar, Gerindra, PKS, dan PSI. Koalisi ini pun hamper separuh dari total kursi di Kantor DPRD.

Bakal calon pasangan ketiga yaitu Najirah-Muhammad Aswar. Bacapaslon ini didorong oleh PDI Perjuangan, Gelora, dan PAN. Ketiganya jika digabungkan memiliki enam kursi. Bacapaslon keempat gagasan PKB dan Demokrat yakni Sutomo Jabir-Nasrullah.

Teranyar Ismail-Sumaryono bakal diajukan untuk mengikuti pilwali dari gabungan tiga partai. Meliputi NasDem, PPP, dan Hanura. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version