bontangpost.id – Nihilnya bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) tahun depan untuk pengerjaan jalan dan jembatan membuat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) mengambil langkah alternatif. Mengingat kondisi Jembatan di Jalan Pontianak, Gunung Telihan sudah membutuhkan perbaikan.
Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan pihaknya telah mengajukan di bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim tahun depan. Pun demikian Dinas PUPRK juga memasukkan dalam postur APBD Bontang 2023. “Mudah-mudahan Jembatan Pontianak diakomodasi lewat bankeu. Harapannya seperti itu,” kata Anwar.
Sebab kemampuan keuangan daerah tidak mampu jika harus mengerjakan seluruh perbaikan infrastruktur. Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina mengatakan saat ini pembahasan anggaran untuk APBD 2023. Namun pihaknya belum melihat kegiatan apa saja yang dimasukkan dalam batang tubuh anggaran tahun depan dari Dinas PUPRK.
“Kami akan lihat satu-persatu. Semoga itu (perbaikan jembatan Pontianak) masuk,” ucapnya.
Sejatinya upaya pembangunan jembatan baru tersirat harapan di 2020 silam. Setelah pemerintah pusat mengalokasikan bantuan. Namun dana alokasi khusus (DAK) yang diplotkan tiba-tiba terkena refocusing dampak pandemi Covid-19. Pagu anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 7 miliar.
Nantinya tiang pancang sisi kanan dan kiri jembatan akan dibenahi. Perbaikan tidak akan memakai konsep penggunaan tiang tengah. Supaya arus air sungai bisa lancar. Termasuk struktur jalan jembatan bakal ditinggikan. Panjang jembatan 20 meter dengan lebar delapan meter. Kemudian atas jembatan akan dilapisi aspal. Sebagai akses warga sekitar. Penghubung Jalan Asmawarman dengan Jalan Soekarno-Hatta.
Sebagai antisipasi sementara Dinas PUPRK akan memasang jembatan sementara di lokasi tersebut. Jembatan yang akan dipasang jenisnya bailey. Bailey ialah jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel. Dinas PUPRK sebelumnya menerima bantuan dari pemerintah pusat sejumlah dua unit. Satu unit sudah terpasang di jalan poros Bontang-Samarinda. Tepatnya di kilometer delapan. “Masih ada satu unit sisa itu yang akan kami pasang di Jalan Pontianak untuk sementara,” terangnya.
Panjang jembatan sekira 14 meter dengan lebar 3,5 meter. Langkah ini dilakukan sembari mendapatkan porsi anggaran untuk pembangunan jembatan baru. Diharapkan dengan penanganan sementara ini pengendara bisa merasa nyaman saat melintas di infrastruktur itu. Sekaligus mengurangi potensi terjadinya korban akibat kerusakan jembatan.
Berdasarkan hasil survei bersama konsultan sebelumnya, jembatan berusia puluhan tahun itu bisa ambruk kapan saja. Paling riskan, ketika hujan mengguyur. Jika kondisi demikian kemudian ada kendaraan berbobot besar melintas di jembatan, seperti truk pengangkut tanah, pasir, dan batu, dikhawatirkan jembatan bisa patah kapan saja.
Konstruksi yang mengisi badan jembatan sudah mengalami penurunan. Penyangganya pun sama, telah bergeser beberapa senti. Sementara siring yang berada di bawah jembatan rupanya juga amblas. Sehingga tanah meluber hingga kolong jembatan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: