BONTANG – Kampung Rama di RT 1 Kelurahan Kanaan, tampak ramai siang itu. Sejumlah mobil truk berlalu lalang. Bergantian keluar masuk mengangkut tanah timbunan. Melintasi jalan beton dengan lebar sekitar 3 meter.
Kala memasuki jalan tersebut, akan disuguhkan bukit bekas maupun penggalian tanah timbunan. Sebelah kiri dan kanan jalan. Hanya berjarak sekitar satu hingga 3 meter. Berserakan hingga menutupi badan jalan.
Akses ke tempat pemakaman Katolik itu sepanjang kurang lebih 500 meter dari jalan menuju Bontang Lestari. Diapit bukit yang dulunya rimbun ditumbuhi pepohonan kecil. Kini harus diuruk. Bahkan banyak bekas pembakaran.
Aktivitas pengurukan terus dilakukan. Dua unit alat berat excavator sedikit demi sedikit mengeruk bukit itu. Sejumlah mobil truk pun bergantian dan mengantri membawa tanah timbunan tersebut.
Hal itu tampak terlihat jelas kala media ini mencoba menelusuri aktivitas pengerukan tersebut. Sekira pukul 12.30 Wita, Rabu (12/6/2019). Tak butuh waktu lama, sekitar 1 menit lamanya, sebanyak kurang lebih 10 truk lalu lalang mengangkut tanah urukan.
Namun siapa sangka. Pengurukan tanah atau galian C itu agaknya belum memiliki izin. Sebelumnya, kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, Puguh Harjanto mengatakan, selama ini hanya ada perizinan cut and fill. Berdasarkan informasi yang dihimpun, galian tersebut sudah ada sejak sekitar 4 tahun silam.
Dari pantauan media ini, setidaknya, di kampung Rama terdapat 3 hingga 4 titik lubang galian C.
“Jadi tidak namanya izin galian C di Bontang,” tegas Puguh saat ditemui di kantornya, Jalan Awang Long, Selasa (11/6/2019).
Kata dia, perizinan cut and fill pun dilakukan di provinsi sebab berkaitan dengan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Seluruh elemen terangkum dalam amdal tersebut.
Meski begitu, Puguh sendiri mengaku belum mengetahui apakah lahan penggalian tanah itu masuk wilayah Kutai Timur (Kutim) atau Bontang. Begitu pun dengan luasannya.
“Kalau dulu memang ada galian C. Makanya mau dikroscek lagi ke lapangan. Apakah ada pergeseran lokasi atau seperti apa,” terangnya. (Arsyad Mustar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post