SANGATTA – Kejadian bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah, ternyata menggugah hati para pemuda yang terhimpun dalam Gerakan Anak Masabang (GAM) yang mengkoordinir Sangatta Selatan, untuk membantu para korban gempa.
Termasuk bantuan yang dikumpulkan oleh Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT), yang notabenenya berisi perlengkapan dan kebutuhan bayi, balita, anak, hingga lansia, disetor dalam satu tempat, yakni pada mereka.
Tidak hanya itu, posko bantuan ini menjadi satu-satunya tempat pengumpulan di Sangatta Selatan. Sehingga mampu memenuhi tiga gudang yang tersedia.
Kepala Dusun Masabang, Nurlianto menuturkan, hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian pemudanya atas bencana yang menimpa saudara di Sulawesi. Untuk itu, dirinya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan penggalangan dan posko peduli bencana yang difasilitasi oleh GAM.
“Di sini sudah bergerak sejak Senin lalu. Kami berusaha karena Kutim merupakan pulau terdekat dengan lokasi bencana. Bantuan terus mengalir, sampai tiga gudang penuh,” tuturnya saat ditemui di kantor Syahbandar Sangatta Selatan belum lama ini.
Saat ini pihaknya telah memberhentikan dahulu posko, pasalnya ia mengaku akan lakukan distribusi ke Samarinda dengan bantuan Sabandar.
“Sekarang sudah melimpah, mau dikirim dulu. Paling banyak itu pakaian layak pakai dan konsumsi. Tapi kami utamakan juga kebutuhan bayi dan anak juga kakek-nenek,” pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu pengurus GAM, Roni. Ia mengutarakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi di Palu dan sekitarnya. Sebagai pemuda Kutim, ia lakukan aksi ini sebagai solidaritas dan panggilan hati. “Kita semua cukup sedih dengan kondisi yang ada, meski tidak banyak, tapi semoga usaha ini bisa meringankan saudara yang ada di sana,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Petugas Kesabadaran Sangatta, Slamet Isyadi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Syahbandar Provinsi. Dia sudah mengupayakan pengiriman cepat sejak Jumat lalu. “Harapannya supaya Senin ini bisa cepat sampai dan terpakai oleh warga sana,” jelasnya.
Ia memaparkan, barang bantuan ini murni dari warga Kutim, yang akan diberangkatkan menggunakan Kapal Negara Kenavigasian. “Kapal ini sandar di Pantoloan dengan kisaran waktu 21 jam, kemudian pemerintah daerahnya yang akan mendistribusikan,” bebernya.
Instruksi ini, lanjut Slamet, merupakan tugas dari Menteri Perhubungan RI, untuk berbuat sesuatu pada bangsa. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post