BONTANG – Perbaikan gapura SD 005 Bontang Selatan yang ditabrak kendaraan muatan berat bulan lalu tidak berjalan sesuai harapan. Pihak sekolah menginginkan pengerjaan dapat rampung saat libur sekolah, tapi tidak terealisasi.
Kepala SD 005 Bontang Selatan Umi Syafarotun mengatakan, meski molor tapi ia memahami proses yang berlangsung. Pasalnya, mekanisme yang wajib dilakukan perusahaan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diketahui, kemarin merupakan hari pertama siswa masuk setelah libur semester.
“Kami memahami proses perusahaan itu tidak semudah yang dibayangkan. Harus ada pengajuan baru dikeluarkan surat perintah kerja (SPK), lanjut ada penunjukan kontraktor. Secara kekeluargaan tidak saling menyulitkan,” kata Umi.
Ia berharap, pengerjaan dapat selesai meski dalam SPK tertera batas maksimal pengerjaan yakni 23 Januari. Dijelaskan dia, saat ini progres pengerjaan sekira 65 persen. Pada bagian gapura, kedua tiang telah berdiri. Struktur tiang telah dapat dilihat.
Kini perbaikan menyisakan bagian atap gapura. Ukuran gapura pun lebih tinggi dari bentuk sebelumnya. Hal ini untuk memudahkan kendaraan masuk. Sebab, dalam perkembangan waktu, akses depan gapura bakal terus disemen.
Imbasnya ialah terjadi peningkatan dasar pintu masuk kawasan sekolah. “Struktur lebih bagus dan tinggi. Kalau jalan dicor, harapannya mobil bisa masuk,” ucapnya.
Sementara itu, pengerjaan saat ini memperbaiki bangunan musala. Sembari menunggu proses pengecoran atap gapura. Bentuk perbaikan bangunan musala ialah mengganti plafon, menambal dinding yang retak, serta menggeser kuda-kuda ke posisi sebelumnya.
Ia menyebut, perbaikan ini tidak mengganggu aktivitas sekolah. Pasalnya, aktivitas pengecoran telah dilakukan saat libur. Di area pengerjaan pun telah terpasang pagar, sehingga para siswa tidak dapat mendekati area pengerja.
“Sebelumnya minta akses anak-anak dan kendaraan guru sudah bisa lewat. Dikebut selama liburan kemarin. Sekarang sudah bisa,” sebut dia.
Diberitakan sebelumnya, truk pengaduk semen menabrak bangunan SD 005 di Jalan Pangandaran, Berebas Pantai, awal bulan lalu. Salah satu guru SD 005 Bontang Selatan Idris Yasin mengatakan, kejadian musibah itu terjadi sekira pukul 16.25 Wita. Saat itu ia di huniannya dekat kompleks sekolah.
“Saat itu terdengar suara keras seperti kendaraan sedang menurunkan material. Lalu istri saya memberi informasi bahwa gedung sekolah ditabrak truk molen,” kata Idris.
Dijelaskan dia, bangunan yang ditabrak ialah ruangan musala. Bangunan ini baru dibandingkan bangunan lain. Berdiri sejak 2015. Berukuran sekira 5×7 meter persegi.
“Ruangan sebelahnya yakni ruang rapat guru juga terkena dampak. Ada keretakan di bagian tembok dan plafonnya,” pungkasnya. (*/ak/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: