Golkar Tak Berpikir Lawan Kotak Kosong, Isran-Hadi Masih Berpeluang di Pilkada Kaltim

Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsyi diapit Rudy Masud bersama sang istri, Syarifah Suraidah Abidin, dan Seno Aji.

bontangpost.id – Mundurnya Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dari persaingan di Pilkada Kaltim, tersisa hanya pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi menjadi penantang Rudi Mas’ud dan Seno Aji.

Peluang Isran dan Hadi meraih dukungan partai politik agar cukup kursi bisa mendaftar ke KPU, dipertanyakan. Pasalnya, sudah tiga partai, PAN, PKB dan PKS jatuhkan pilihan ke Rudi Mas’ud.

Namun, bagi Sekretaris DPD Golkar Kaltim M Husni Fachruddin disapa akrab Ayub meyakini peluang tersebut masih ada. Menurutnya, politik sangat dinamis dan tak ada jaminan pasti sampai penutupan pendaftaran di KPU.

Terlebih lagi, Isran Noor dimatanya sebagai politikus senior dan petahana masih bisa berpeluang mendapatkan perahu. Golkar pun tak pernah berpikir melawan kotak kosong di Pilkada Kaltim.

“Tidak berpikir untuk melawan kotak kosong , karena pak Isran adalah petahana dan kaya akan pengalaman perpolitikan baik level regional maupun nasional,” jelasnya. “Di politik sebelum pendaftaran tanggal 27-29 semua bisa terjadi,” katanya.

Sebelumnya, Mahyudin secara resmi menarik diri dari pencalonan  sebagai cagub dalam Pilkada Kaltim 2024 mendatang. Keputusan tersebut menurut Mahyudin, diambil berdasarkan beberapa alasan, setelah berkonsultasi dengan keluarga, dan meminta nasihat dari sang ibunda.

Menurutnya, alasan pertama pengunduran dirinya tidak lepas dari sang adik bernama Mahyunadi, yang  saat ini telah mendapat dukungan dari PKS dan Perindo, sekaligus memenuhi syarat minimal pencalonan di Pilkada Kutai Timur, sebagai calon wakil bupati, berpasangan dengan Ardiansyah Sulaiman.

Sedangkan alasan kedua, tambah Mahyudin, karena masih kurang memuaskannya tingkat elektabilitas dirinya berdasarkan hasil survei selama ini, dibanding beberapa tokoh lain yang selama ini digadang sebagai calon gubernur Kaltim.

Selanjutnya, alasan ketiga, menyangkut dinamika politik di Kaltim, yang menurutnya masih sangat berat bagi dirinya untuk mendapatkan dukungan partai.

“Setelah melakukan komunikasi politik ke semua partai, sampai saat ini peluang mendapatkan perahu untuk berkompetisi di Pilkada masih sangat berat,” katanya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version