bontangpost.id – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) akan menyusun rencana induk pengembangan obyek wisata (RIPOW), tahun ini. Khususnya untuk tiga pulau pesisir yakni Malahing, Selangan, dan Tihi-Tihi.
Kabid Pariwisata Dispopar Muhammad Ihsan mengatakan, ripow ini nantinya menjadi acuan dalam pengembangan destinasi wisata bahari. Pemilihan tahun ini supaya pengembangan bisa dilakukan secara parsial mulai tahun depan.
“Terkait pengembangan nanti pemkot bisa melakukan kolaborasi dengan perusahaan. Seperti Malahing dengan PT Pupuk Kaltim. Dua pulau lainnya menjadi ranah PT Badak LNG dan Indominco Mandiri,” kata Ihsan.
Ia memastikan dengan ripow nantinya ada sedikit perbedaan terkait keunggulan di masing-masing pulau tersebut. Salah satu contoh untuk Malahing ialah pengunjung bisa melihat aktivitas burung kuntul perak.
“Jadi nanti ada perbedaan. Sehingga wisatawan ingin berkunjung ke tiga pulau pesisir itu. Meskipun dari tiga pulau penawaran umumnya berupa snorkeling, diving, hingga memancing,” ucapnya.
Ihsan menuturkan pengembangan obyek wisata sesuai dengan visi dan misi kepala daerah. Sehingga Bontang tidak hanya bergantung pada sektor migas. Apalagi Bontang merupakan daerah penyangga IKN. Sehingga diperlukan kunjungan wisatawan untuk menaikkan sektor perekonomian.
Malahing pun telah mendapatkan predikat juara 3 Desa Wisata Maju dalam Ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2023 silam. Adapun pengunjung yang berkunjung ke Malahing dapat belajar cara budidaya rumput laut, pengolahan rumput laut menjadi sabun, membatik, membuat kerajinan dari kulit kerang, hingga menikmati panorama laut di pagi dan senja.
Paket yang ditawarkan bagi wisatawan yakni Rp1.670.000. Nominal ini sudah termasuk jasa transportasi, fasilitas selama di obeyk wisata, penginapan, hingga konsumsi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: