H -1 Iduladha, Penjualan Sapi Kurban Menurun

H -1 Iduladha, beberapa sapi kurban masih belum terjual. (Zaenul/Bontangpsot.id)

bontangpost.id – Kondisi pandemi Covid-19  berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban di Bontang. Para pedagang sapi mengaku terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Salah satu pedagang sapi di kawasan Jalan KS Tubun, Mudai mengatakan tahun ini ada sekitar 90 ekor sapi yang didatangkan dari beberapa daerah maupun peliharaannya. Namun dari jumlah tersebut, sekitar 30 ekor yang belum laku terjual. Jika dibandingkan tahun lalu, H-1 hari raya Iduladha hewan kurban yang dijual hanya tinggal satu sampai tiga ekor saja.

“Ada 30 persen yang belum terjual,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (30/7/2020).

Dia menerangkan, penurunan kali ini lantaran sekolah di Bontang tidak ada yang membeli sapi. Padahal tahun sebelumnya, sekolah biasa membeli hewan kurban mencapai 25 ekor. Walaupun tidak terjual pada hari raya kurban, katanya ia tidak merugi. Mengingat hewan tersebut dapat dijual dagingnya ke pasaran.

“Tidak merasa merugi, karena kita jagal,” ucapnya.

Dia menyebutkan, sapi yang dijual ada beberapa kriteria. Untuk ukuran paling kecil dengan berat 230-240 kilogram (kg), harganya mulai dari Rp 14-16 juta. Sedangkan yang sedang seharga Rp 18-20 juta, dan yang paling besar dengan berat mencapai 800 kg sebesar Rp 40 juta.

“Yang banyak enggak laku harga Rp 30 juta ke bawah,” paparnya.

Hal yang sama juga dirasakan penjual sapi di kawasan Jalan DI Panjaitan, Abas Patironi. Ia menerangkan akibat Covid-19 ini, perekonomian masyarakat di segala lini mengalami penurunan. Sehingga minat untuk membeli hewan kurban juga menurun.

Tahun ini ada sekitar 5 ekor sapi yang tidak terjual dari total keseluruhan mencapai 35 ekor sapi. Padahal tahun lalu, pada H -1 Iduladha sapi kurbannya sudah terjual habis, bahkan lantaran minatnya tinggi, dia harus membeli lagi dari luar daerah seperti Kutai Timur (Kutim) dan Penajam Paser Utara (PPU).

“Ini padahal saya sudah kurangi dari tahun lalu mencapai 45 ekor, sekarang menjadi 35 ekor. Masih ada yang belum terjual,” ucapnya.

Harga sapi yang dijualnya itu berkisaran dari Rp 14-25 juta. Yang paling banyak dibeli adalah harga kisaran Rp 14-16 juta dengan berat sekitar 40-60 kg. Sedangkan yang paling besar dengan harga Rp 25 juta beratnya sekitar 140 kg.

“Yang Rp 25 juta sudah terjual,” ucapnya.

Senada, walaupun tak laku terjual, tidak dikatakan merugi. Mengingat hewan tersebut dapat diternak dan kemudian hari dapat dijual. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version