Hadapi Rencana Pembukaan Sekolah, Bakhtiar: Jangan Cuma Guru yang Divaksin

bontangpost.id – Anggota Bakhtiar Wakkang meminta pemerintah serius menghadapi rencana pembukaan sekolah Juli mendatang. Selain memastikan tenaga pengajar sudah divaksin, dia juga meminta agar ada penganggaran khusus untuk kebutuhan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.

“Ya kalau serius, memang harus begitu,” kata Bakhtiar ketika ditemui bontangpost.id.

Bakhtiar menjelaskan, langkah awal sebelum sekolah dibuka tentu dengan memastikan seluruh tenaga pengajar telah divaksin. Bahkan dia meminta, seluruh pihak yang terlibat di sekolah, baik itu tenaga administratif hingga penjaga sekolah seyogyanya menerima vaksin. Ini untuk memastikan sekolah benar-benar menjadi tempat yang aman dan steril.

Setelah semua divaksin, barulah sekolah mulai memenuhi seluruh kebutuhan prokes. Yang sesuai dengan standar diterapkan otoritas kesehatan. Meliputi penyediaan tempat cuci tangan di pintu masuk sekolah dan tiap ruang kelas. Pengadaan sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan thermo gun.

Untuk pengadaan kebutuhan prokes ini, Bakhtiar minta Pemkot Bontang anggarkan khusus. Politikus NasDem ini menyebut, kalaupun Bantuan Operasional Sekolah (BOS) boleh digunakan untuk membeli kebutuhan prokes, dia tetap sarankan harus ada alokasi khusus. Jangan berharap BOS semata.

“Nanti kan ada pergeseran anggaran (refocusing) anggarkan khusus itu (kebutuhan prokes). Kalau memang serius (buka sekolah),” tegasnya.

Secara pribadi, Bakhtiar mendukung rencana pemerintah pusat membuka sekolah lagi Juli mendatang. Dukungan ini dengan menimbang beberapa faktor.

Pertama, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Bontang menunjukkan penurunan. Kedua, terjadi kejenuhan anak didik karena sudah PJJ selama setahun. Ketiga, banyak orangtua bingung ketika mendampingi anaknya belajar rumah. Yang kemudian, kata Bakhtiar, mempengaruhi kualitas pendidikan di Bontang.

“Kalau soal penurunan kualitas bukan di Bontang saja. Indonesia bahkan luar negeri pun demikian. Makanya saya sepakat, asal guru sudah divaksin, prokes di sekolah juga lengkap,” tandasnya. (*)