bontangpost.id – Nama Kadispora Pandeglang Dadan Saladin saat ini tengah ramai disorot oleh publik. Bagaimana tidak, ucapannya mengenai hadiah perlombaan Bupati Cup yang geger di media sosial karena hanya berupa amplop berisi uang Rp 95 ribu, banyak dikecam dan dianggap begitu memalukan.
Diketahui, sebuah foto yang menunjukkan amplop hadiah event Bupati Cup di Pandeglang, Banten membuat geger media sosial. Pasalnya, salah satu amplop tersebut hanya berupa uang tak lebih dari Rp 95 ribu yang diberikan untuk juara dalam perlombaan cabor panjat tebing.
Foto-foto ini banyak dibagikan di grup-grup WhatsApp publik di Pandeglang. Bukan hanya panjat tebing, hadiah untuk salah satu juara di cabor pencak silat juga tergolong kecil lantaran hanya berupa uang senilai Rp 45 ribu.
Setelah ditelusuri, dinas yang dipimpin Dadan ternyata memang hanya menyiapkan uang pembinaan bagi juara I Rp 225 ribu, juara II Rp 175 ribu dan juara III Rp 100 ribu. Agenda Bupati Cup sendiri mempertandingkan empat cabor yaitu futsal, panjat tebing, pencak silat dan karate. Untuk cabor pencak silat, karena tidak ada perebutan juara ketiga, maka hadiahnya dibagi untuk juara III bersama.
Saat dikonfirmasi, pernyataan Dadan ternyata malah menyulut emosi publik di Pandeglang. Dengan terang, Dadan menyebut jika hadiah uang pembinaan itu ada kelebihan yang harus dikembalikan panitia ke Dispora berupa pajak negara.
“Itu semua kena pajak 6 persen. Tapi untuk juara tiga kan dikasihnya Rp 95 ribu, harusnya Rp 94 ribu. Ada kelebihan itu seribu, itu dibalikin lagi uang itu ke kami,” kataya.
Dadan juga tak menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kelayakan anggaran bagi para juara. Dadan malah kembali mengungkit soal kelebihan pembayaran hadiah lomba tersebut, dan menegaskan panitia lomba harus segera mengembalikan kelebihan pembayaran anggaran itu ke Dispora.
“Kami kan sesuai anggaran yang ada saja, udah yang kami berikan segitu. (Soal anggaran) enggak tahu itu mah, intinya kembaliin seribu rupiah kepada kami, udah, cukup,” singkatnya.
Pernyataan Dadan sontak mengundang amarah publik di media sosial. Saat itu, bukan hanya warga Pandeglang yang mengecamnya, tapi juga nitizen di medsos pun turut memberikan tanggapan lantaran menilai hal itu sudah memalukan.
Hingga akhirnya, Senin (20/12) warga Pandeglang ramai-ramai melakukan aksi protes terhadap pernyataan Dadan. Warga bahkan mendatangi langsung kantor Dispora Pandeglang sembari melakukan aksi sindirian atas apa yang diucapkan oleh Dadan tersebut.
Aksi ini diawali oleh Direktur Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp) Uday Suhada. Uday yang merupakan warga kelahiran Menes, Pandeglang itu datang sembari membawa uang koin pecahan Rp 500 yang disimpan di dalam amplop berwarna coklat untuk diserahkan langsung kepada Kadispora Dadan Saladin.
Uday tiba di kantor Dispora Pandeglang sekira pukul 11.00 WIB. Ia langsung masuk ke dalam kantor dinas tersebut lalu disambut oleh Kadispora Dadan Saladin yang kebetulan ada di ruangannya.
“Saya datang untuk merespons pernyataan pak kadis bahwa dari uang Rp 95 ribu di antaranya yang diberikan hadiah itu terhadap mereka yg mendapatkan juara, bapak menyebutkan seribu rupiah harus dikembalikan kepada negara sebagai pajak. Dan hari ini saya mengembalikan uang seribu rupiah itu sebagai bentuk tanggung jawab moril saya kepada anak-anak yang mendapat juara Bupati Cup kemarin,” kata Uday.
Uday mengaku kedatangannya ke sana sebagai bentuk tanggung jawab warga Pandeglang agar para pemenang lomba Bupati Cup tak terbebani oleh utang seribu rupiah terhadap negara. Ia meminta Dadan tak menganggap aksinya itu sebagai bentuk penghinaan terhadap institusi daerah lantaran hanya ingin merespons pernyataan Kadispora tersebut di media persoalan pengembalian uang hadiah lomba.
“Jadi tujuan saya ke sini ingin melepas beban dari anak-anak di dunia olahraga. Jangan anggap ini sebuah bentuk pelecehan, semua orang di sini saya yakin punya uang seribu rupiah. Tapi ini adalah sikap saya sebagai warga Pandeglang untuk menjawab dari pernyataan bapak di media,” ungkapnya.
Sebelum meninggalkan kantor Dispora Pandeglang, Uday pun turut memberikan evaluasi terhadap penyelenggaraan Bupati Cup kemarin. Pasalnya ia menyebut, peristiwa hadiah Rp 95 ribu itu hanya baru kali ini terjadi di Pandeglang dalam dunia olahraga.
“Karena perlu kita sadari, hanya di pandeglang peristiwa ini terjadi. Ini tentu sangat membuat malu semua pihak termasuk saya sebagai warga Pandeglang. Jadi ini saya berikan uang seribu yang harus dikembalikan sebagai pajak itu ke Dispora,” ucapnya.
Menanggapi aksi Uday ini, Kadispora Pandeglang Dadan Saladin tak berbicara banyak. Ia hanya mengucapkan terima kasih saat Uday berpamitan untuk keluar dari ruangannya. “Terima kasih,” kata Dadan.
Setelah Uday, sekolompok warga Pandeglang kembali menyampaikan kecaman atas viralnya hadiah lomba Bupati Cup yang hanya berupa amplop senilai Rp 95 ribu. Mereka kali ini datang ke kantor Setda Pandeglang untuk mengembalikan uang yang diungkit Kadispora Dadan Saladin di media.
Warga datang dengan membawa beragam tulisan kecaman terhadap penyelenggaran Bupati Cup tahun ini. Di antaranya, tulisan sindiran yang berisi ‘Nih Duit Rp 1.000 Kembalian’ lengkap dengan uang seribu rupiah yang ditempel di atas sebuah karton berwarna kuning.
“Kedatangan kami sebagai bentuk kecaman terhadap Kadispora Pandeglang sekaligus mengembalikan uang kelebihan untuk bayar pajak negara yang sudah dia ungkit dalam acara Bupati Cup,” kata warga bernama David Amanda ditemui di Pandeglang, Banten, Senin (20/12/2021).
Warga lainnya, Agung Lodaya, menyebut pernyataan Kadispora itu sudah memalukan marwah olahraga di Pandeglang. Ia dan warga yang lain lantas berinisiatif untuk mengganti uang kelebihan seribu rupiah yang disebut Dadan itu untuk meringankan beban para atlet di Pandeglang.
“Miris ketika mengetahui atlet berprestasi di Pandeglang diberikan penghargaan tidak begitu layak bahkan cuma berupa uang Rp 95 ribu, ditambah harus mengembalikan duit kelebihan seribu rupiah. Makanya, ini kami lakukan supaya atlet tidak terbebani dengan hutang yang disebut oleh Kadispora sebagai pajak untuk negara itu,” ucapnya.
Setelah melakukan aksi protes di depan gedung Setda Pandeglang, warga lalu masuk ke dalam gedung untuk menyerahkan uang pengganti yang diungkit Kadispora tersebut. Uang itu kemudian mereka berikan ke staf Bupati Irna Narulita di ruangannya.
Pernyataan Dadan ini bukan hanya memancing protes dari warga. Bupati Pandeglang Irna Narulita bahkan sampai marah besar setelah uang hadiah event Bupati Cup Rp 95 ribu viral di media sosial. Irna juga melampiaskan kemurkaannya langsung kepada Dadan saat apel pagi para pegawai di halaman kantor Setda Kabupaten Pandeglang.
“Anda yang salah yang ditampar bupati, lolos juga tuh kegiatan bupati cup. Nyaho hente bupatina, komo ka teknis-teknis hadiah (Tahu enggak bupatinya, apalagi ke teknis-teknis hadiah). Yang t*lol bupatinya apa yang t*lol kadisnya,” kata Irna.
Bukan hanya murka, Irna juga memastikan akan segera mencopot Dadan Saladin dari jabatan sebagai Kadispora Pandeglang. Ia menganggap Dadan sudah mencoreng namanya setelah uang hadiah Bupati Cup Rp 95 ribu viral di media sosial
“Kadispora-nya akan dicopot, iya saya pastikan akan copot jabatannya karena sudah mencoreng nama baik saya,” katanya.
Irna juga akan mengevaluasi jajaran di Dispora Pandeglang usai viral hadiah lomba Rp 95 ribu itu. Salah satu yang dia soroti, adalah penanggung jawab acara kegiatan Bupati Cup tersebut yang telah memberi hadiah lomba secara tidak layak.
“Ya, dia juga akan dievaluasi. Pejabat yang menjadi penanggung jawab acaranya nanti akan saya geser, akan saya pindahkan selain Kadispora,” tegasnya.
“Saya bertanggung jawab atas kelalaian yang dibuat dinas kami, terimakasih atas masukan dari netizen, kekurangan ini akan kami benahi,” tambahnya.
Selain itu, Irna langsung menginstruksikan Inspektorat untuk mengaudit anggaran Bupati Cup tersebut. Pasalnya diketahui, kegitan itu memakan anggaran hingga Rp 150 juta.
“Inspektur inspektorat, audit. Rp 150 juta (seharusnya) ngasih hadiah Rp 80 juta, Rp 100 juta juga oke Rp 50 juta buat kegiatannya, ulah banyak ngabatina (ngambil keuntungannya). Males makanya saya hubungi anda (menyebut Kadispora Pandeglang Dadan Saladin), pihak yang tidak pernah anda hubungi berarti ada masalah dengan anda,” tuturnya.
Irna mengaku gelaran itu telah mencoreng namanya secara pribadi dan sebagai Bupati Pandeglang. Irna menyebut hadiah lomba itu sebagai receh yang tak pantas diberikan untuk pembinaan prestasi atlet di wilayahnya.
“(Ini) mau mencoreng nama baik bupati. Ada kegiatan itu ibu enggak tahu, konsul juga datang ke ibu enggak, malah ngasih hadiah kok receh,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Irna memastikan akan menambah uang pembinaan juara lomba Bupati Cup. Ia bahkan siap merogoh kocek dari dana pribadi untuk menambah uang pembinaan itu.
“Kurang tambahin, pake uang pribadi ibu tambahin. Udah mencoreng nama baik pribadi saya dan selaku bupati,” pungkasnya. (detik)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: