bontangpost.id – Harga sejumlah komoditas pangan di beberapa pasar tradisional Bontang mulai melonjak. Kenaikan harga dipicu tingginya permintaan masyarakat jelang Ramadan 1444 Hijriah.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Kota Bontang bersama DPRD Bontang mulai melakukan monitoring harga di Pasar Taman Rawa Indah.
Hasilnya ditemukan sejumlah komiditas pangan yang mengalami gejolak harga. Seperti telur, cabai keriting, cabai rawit, ayam dan beras.
Pertama, Cabai keriting merah satu kilonya dibanderol Rp 60 ribu padahal harga normalnya Rp 40 ribu. Kedua, cabai rawit kampung Rp 90 ribu sebelumnya Rp 50 ribu untuk ukuran satu kilo. Sedangkan cabai rawit biasa yang dipasok dari Samarinda dijual dengan harga Rp 80 ribu dua kali lipat dari harga normal yakni Rp 40 ribu.
“Kami ambilnya sedikit. Lima kilo saja. Kalau kebanyakan busuk,” ucap Marsunah, pedagang cabai Pasar Tamrin.
Tak hanya cabai, kondisi serupa terjadi pada komoditas lain. Satu ekor ayam ukuran kecil saat ini dijual dengan harga Rp 50 ribu, ukuran sedang Rp 55 ribu, sedangkan ayam berukuran besar besar menyentuh angka Rp 60 ribu.
Sementara itu, harga beras tak kunjung turun, malah justru semakin naik. Untuk satu kilo ukuran biasa Rp 12 ribu, medium dibanderol Rp 13 ribu, dan premium Rp 16 ribu.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Koperasi Diskop UKMP Bontang Nur Hidayah mengatakan solusi sementara ialah dengan menggelar pasar murah. Rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Ramadan nanti.
“Nanti kami bersama dinas ketahanan pangan akan menggelar pasar murah. Dampaknya sangat lumayan untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Meski harga pangan naik, ia memastikan stok pangan di Bontang aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. “Insyallah aman saja stok pangan kita,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post