BONTANG- Harga bawang merah kembali meroket. Anjar Wulan (55) terpaksa mengurangi pengunaannya. Padahal bawang merah dapat dikatakan kebutuhan wajib untuk masak saban hari. Untuk tumis sayur. Masak telur balado. Dan sebagai keluarga Jawa, keberadaan sambal di meja makan adalah sebuah kewajiban. Tentunya, tak nikmat sambal tanpa sentuhan bawang merah didalamnya.
”Ngeri sekali naiknya ini. Awal Ramadan saya beli rasanya tidak semahal ini,” akunya kala berbincang dengan Bontangpost.id, Selasa (12/5/2020) siang.
Terakhir ibu 3 anak ini membeli bawang awal Ramadan. Kala itu, akunya, harga bawang merah masih bertahan di Rp 30 ribu per kilogramnya. Sembilan hari selang terakhir kali membeli bawang, kini harganya bikin mata makin perih saja.
”Barusan ke pasar (Telihan) harga kok sudah Rp 53 ribu. Kaget juga,” kata Wulan.
Meroketnya harga bawang memang terlihat. Dari pantauan Bontangpost.id di dua pasar tradisional di Bontang, Pasar Rawa Indah dan Pasar Citra Mas, komoditas tersebut diperdagangkan di angka Rp 48 ribu-Rp 55 ribu per kilogram.
Misalnya di Toko Thama, Pasar Rawa Indah. Kata pemilik toko, Syamsul Alam, kini dirinya membanderol bawang merah Rp 50 ribu per kilogram. Sementara untuk bawang merah impor dengan ukuran lebih besar dibanderol Rp 40 ribu
”Naik memang, dek,” katanya kala disambangi di tokonya, Selasa (12/5/2020) siang.
Dia mengatakan kenaikan ini setidaknya berlangsung sepekan terakhir, sejak Selasa (5/5/2020). Padahal awal Ramadan lalu, bawang merah hanya dibanderol Rp 33 ribu per kilo. Pasokan banjir, namun peminat kala itu kurang.
Namun kini harganya justru merangkak. Perlahan. Mulai Rp 40 ribu. Naik Rp 45 ribu. Dan kini bertahan di Rp 50 ribu.
“Enggak langsung naik. Pelan-pelan baru sekarang Rp 50 ribu,” bebernya.
Senada, Rosman, pedagang di Pasar Citra Mas pun mengaku melego bawang merah di angka Rp 52 ribu per kilogram. Menurutnya, kenaikan ini kemungkinan dipicu kurangnya pasokan dari Sulawesi. Ditambah lagi jadwal penyebrangan kapal yang tidak semasif dulu.
”Sekarang pasokan dari Sulawesi agak kurang, dek. Kapal di Samarinda cuma datang seminggu sekali,” aku pria yang kerap disapa Oma ini.
Oma mengaku pasokan bawang merah dia peroleh dari Enrekang, Sulawesi Selatan.
”Ambil dari kampung saya (Enrekang),” bebernya.
Terpisah, dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, sepanjang Mei 2020 ini harga bawang merah memang menunjukkan tren meningkat. Misalnya pada 1-4 Mei, harga terpantau di Rp 40 ribu per kilo. Sementara 5-11 Mei, harga naik jadi Rp 50 ribu per kilo.
”Bahkan per 12 Mei ini tercatat Rp 55 ribu per kilo,” ujar Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Debora Kristiani kepada Bontangpost.id, Selasa (12/5/2020) sore.
Saat ini pihaknya masih menelusuri penyebab kenaikan ini. ”Sekarang kami pelajari dulu kenapa naik lagi,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post