Harga Kedelai Selangit, Perajin Tahu Tempe Menjerit

Produsen tahu dan tempe mengeluhkan harga kedelai impor naik signifikan.

bontangpost.id – Produsen pembuat tahu dan tempe menjerit. Akibat kembali melonjaknya harga kedelai impor.

Salah satu produsen tahu dan tempe di Bontang Mudawam mengatakan lonjakan harga terjadi sejak awal Februari.

Setiap kali bahan utama untuk tahu dan tempe itu tiba di pabriknya selalu mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan. Untuk kedelai impor, dia biasa membeli dari produsen asal Samarinda, Kaltim.

“Tiap datang barang naik, kemarin Rp 20 ribu naik harganya per karung. Barang yang datang nanti sore ini naik lagi Rp 5 ribu. Sekarang sudah Rp 605 ribu harganya satu karung,” paparnya, Kamis (17/2/2022).

Mudawam menceritakan, kenaikan harga kedelai terjadi selama adanya wabah asal Wuhan, Cina itu. Sebelumnya, harga kedelai import hanya berkisar Rp 360 ribu per karung. Namun sekarang lonjakan harga kedelai impor nyaris 100 persen. Tentunya hal itu berimbas terhadap keuntungan yang didapatkan Mudawam.

Untuk kedelai lokal sendiri, selain susah didapat. Harganya pun terbilang jauh lebih mahal ketimbang kedelai impor asal Amerika, Vietnam dan negara lainnya.

Adapun harga eceran tempe dipasarkan dari harga Rp 3 ribu sampai Rp 9 ribu satu papan. Tergantung ukuran. Begitu juga dengan tahu, dijual mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 6 ribu per bungkus.

Meski demikian, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa pasrah dengan peningkatan harga bahan baku utama dari tahu dan tempe tersebut. Sebab kenaikan harga jual sudah pernah dilakukan beberapa waktu lalu, sehingga sangat tidak mungkin kembali dinaikkan. Sementara volume tahu dan tempe tetap sama dengan ukuran awal, tidak dikurangi sama sekali.

“Sempat saya naikkan harga jual Rp 1.000 kemarin. Mau naikkan harga lagi kalau enggak kompak berat. Kalau dikurangi volume kasian yang jual gorengan. Jadi hanya bisa bertahan dengan keuntungan yang menipis pokoknya,” terangnya saat di sambangi dipabrik tahu tempe miliknya di Jalan Ahmad Yani, Bontang Utara.

Dalam sehari dia bisa memproduksi sebanyak tujuh sampai delapan karung kacang kedelai untuk diolah menjadi tahu dan tempe. Biasanya dalam satu karung kedelai Munawan bisa meraup untung sampai Rp 1 juta. Tapi sekarang, keuntungan yang dia peroleh maksimal berkisar Rp 400 ribu.

“Untung Rp 400 ribu itu masih kotor. Belum biaya produksi beli kayu dan lainnya. Tipis lah pokoknya,” jelas pria yang sudah merintis usaha tahu tempe lebih 30 tahun ini.

Sebenarnya, Kata Mudawam, jika tidak memikirkan karyawannya sebanyak 13 orang, dia berniat untuk menyetop sementara produksi tahu dan tempe. Karena harga kedelai impor yang terus mengalami kenaikan.

“Masih mikirin karyawan sih, kalau enggak mau istirahat dulu,” tutupnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d