Harga Minyak Goreng Melejit, Pedagang Menjerit

Harga minyak goreng terus meningkat sejak sebulan belakangan akibatnya stok pedagang sulit habis karena konsumen mengurangi kuantitas pembelian.

bontangpost.id – Harga jual minyak goreng terus meningkat. Salah satu penjual sembako di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Hanafi mengatakan kondisi ini terjadi sejak sebulan belakangan. Harga minyak goreng merek Bimoli berisi satu liter sebelumnya dibanderol seharga Rp 16 ribu. Kini menjadi 18 ribu rupiah.

Sementara kemasan dua liter yang bulan lalu dijual Rp 30 ribu naik menjadi Rp 37 ribu. Adapun kemasan lima liter dari Rp 80 ribu sebelumnya berubah ke Rp 95 ribu. Ia menjelaskan meningkatnya harga bahan baku menjadi biang melonjaknya harga eceran penjualan minyak goreng.

“Sekarang harga sawit mahal itu informasi yang saya dengar. Jadi imbasnya ke harga minyak goreng juga terus naik,” kata Hanafi.

Pedagang yang berjualan di dekat lapak sayuran lantai dua pasar ini menjelaskan akibat mahalnya harga minyak goreng, konsumen menjadi sepi. Umumnya mereka mencari selisih harga yang lebih relatif murah ke tempat lain. “Ini saya duduk selama tiga jam belum ada yang beli. Mereka (konsumen) hanya tanya-tanya harganya saja. Mungkin dibandingkan dengan tempat lain,” ucapnya.

Meski harga melonjak, pasokan justru tetap aman. Namun kembali pedagang harus memperhitungkan jika menyetok dalam jumlah besar. Hanafi menuturkan ia mengambil pasokan dalam jumlah 10 dus. Mengingat jika mengambil skema demikian harganya berbeda jika menyetok jumlah sedikit.

Satu dus untuk minyak kemasan 5 liter berisi empat buah, kemasan dua liter enam buah, dan satu liter 12 buah. Biasanya 10 dus yang diambil secara acak kemasannya ini laku terjual dalam kurun 10 hari. Tetapi pasca peningkatan harga stok dalam sebulan tak kunjung habis.

“Ini masih banyak sisanya yang belum terjual. Soalnya tiap pekan selalu naik harganya,” tutur dia.

Hal sama juga dikeluhkan Mukarommah pedagang yang mendirikan lapak di depan Pasar Tamrin. Pekan lalu harga untuk kemasan dua liter dengan merek Bimoli dijual seharga Rp 34 ribu. Kini telah menjadi Rp 37 ribu. Secara otomatis keadaan ini membuat konsumen kaget.

“Ada yang mengurangi jumlah pembelian. Bahkan ada yang mundur memilih tidak jadi membeli,” sebutnya.

Rata-rata keuntungan yang didapatkan untuk tiap kemasan berkisar 400 hingga dua ribu rupiah. Bergantung jenis kemasannya. Ia mengaku biasanya mengambil persediaan tiap sepekan dua kali. Tetapi belakangan sebulan stok masih banyak. Sehingga memutuskan untuk tidak mengambil lagi. Harapannya harga kembali segera normal.

“Biasanya kalau harga stabil itu konsumen baru berjalan lagi. Semoga cepat turun harganya,” pungkasnya. (*/ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor