BONTANG – Hujan deras mengguyur Kota Taman selama setengah hari, Jumat (13/12/2019) lalu. Mulai dini hari hingga sore. Akibatnya, tiga lokasi terkena dampak musibah longsor. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ahmad Yani mengatakan waktu kejadian ketiganya hampir bersamaan.
“Berdekatan itu waktunya. Sekira pukul 10.00 Wita. Akhirnya pun BPBD pun dibagi untuk meninjau lokasi,” kata Yani.
Lokasi pertama ialah kawasan SDN 002 Bontang Barat. Tepatnya di bagian belakang gedung sekolah. Pagar sekolah pun rusak akibat struktur tanah longsor. Selain faktor hujan, ia menilai terdapat pondasi yang retak di titik tersebut. Ketinggian pagar dengan badan jalan lingkungan yakni sekira 2 meter.
“Tidak ada korban saat itu. Kami langsung melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait penanganan tindak lanjutnya,” ucapnya.
Longsor juga terjadi di kawasan RT 41, Kelurahan Loktuan. Bagian yang longsor terletak di samping rumah warga. Ketinggiannya 1,5 meter dari pondasi dasar. Tim BPBD langsung melakukan penanganan di lokasi itu. Bentuknya dengan menutup terpal di titik tersebut.
“Untuk lokasi kedua ini juga tidak ada korban. Memang ada penghuni di rumah tersebut. Tetapi longsor tidak sampai menyentuh struktur pondasi rumah,” sebut dia.
Titik terakhir ialah parit di Jalan Kapal Layar, RT 20, Kelurahan Loktuan. Panjangnya mencapai satu meter. Yani menyebut longsornya parit ini tidak berpengaruh terhadap fungsi saluran drainase itu.
Menurutnya, di tiap kelurahan terdapat beberapa kawasan yang potensi terjadinya musibah tanah longsor. BPBD pun telah melakukan identifikasi sehubungan itu. Disinggung mengenai rincian detailnya, Yani pun belum dapat memberikan keterangan saat ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparudin membenarkan terjadinya longsor di SDN 002 Kanaan. Dijelaskan dia, saat ini sekolah sedang melaksanakan ujian semester. Sehingga waktu kejadian tidak banyak siswa yang berada di sekolah. Lantaran sudah selesai mengikuti ujian pada hari itu.
Ia pun meminta kepada BPBD dan kelurahan untuk melakukan penanganan untuk jangka waktu singkat. Bentuknya menutup terpal di lokasi longsor. Nantinya, Disdikbud bakal menggelar pertemuan dengan pihak terkait untuk membicarakan penanganan jangka panjang.
“Hari Senin kami akan rapat membahas ini,” kata Saparudin.
Sebagai antisipasi, Disdikbud menyarankan kepada sekolah untuk tidak memakai satu ruangan kelas yang berdekatan dengan titik longsor. Proses ujian pun dapat dilakukan dengan menunpang satu ruangan milik SDN 001 Bontang Barat yang lokasinya berdampingan.
“Karena hanya sebentar saja pakainya. Bentar lagi penerimaan rapor kemudian libur sekolah,” tuturnya.
Disdikbud sebenarnya telah menganggarkan untuk penurapan di lokasi tersebut. Anggaraannya sempat mau diajukan pada APBD Perubahan tahun ini. Tetapi karena durasi pengerjaan tidak cukup maka bakal diajukan kembali tahun depan. “Akan kami turap di 2020,” pungkasnya. (*/ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post