bontangpost.id – Pemkot melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang rencana mengirim 11 kontingen untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim Oktober-Desember 2021. Kompetisi olahraga dua tahunan itu rencana dihelat di Kabupaten Paser.
Adapun ke-11 kontingen itu berasal dari cabang olahraga (cabor) tenis meja, panahan, bulu tangkis, pencak silat, atletik, taekwondo, tinju, judo, tenis lapangan, dan kempo. Atlet yang rencana dikirim berjumlah 67 orang. Pelatih atau asisten 14 orang. Akumulasi kontingen Bontang totalnya 81 orang.
“Ini belum fix mbak. Masih akan kami rundingkan lagi,” beber Kepala Dispopar Bontang, Bambang Cipto Mulyono kepada bontangpost.id, Senin (26/4/2021) siang.
Bambang bilang seluruh cabor yang akan dikirim bertanding di level perseorangan, bukan tim. Ini terjadi karena kondisi masih pandemi. Selain itu, keterbatasan anggaran juga membuat Bontang tak bisa mengirim banyak atlet. Padahal total ada 21 cabor yang dipertandingkan.
Dari ke-11 cabor itu, Bambang menilai semuanya unggulan. Sehingga ia enggan memetakan mana yang berpotensi merebut mendali. Ia hanya berharap agar nantinya atlet dapat bertanding dengan menjunjung tinggi sportifitas, menunjukkan kemampuan terbaik, dan memberi kebanggaan untuk Bontang.
“Semua kami pandang unggulan,” katanya.
Bambang mengaku pihaknya tak berani memasang target torehan mendali. Ia hanya berharap kontingen Bontang setidaknya bisa finish di urutan 5 besar. Ini dinilai target realistis. Mengingat dari 21 cabor yang dipertandingkan, Bontang hanya mengikuti 11 cabang olahraga.
“Target tentu ada. Minimal 5 besar. Yang penting buat kami anak-anak bisa berprestasi lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Kesiapan Tuan Rumah
Kabupaten Paser menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah Popda 2021. Usai Kabupaten Berau, yang mestinya menjadi lokasi Popda Kaltim tahun ini, memilih mundur dari pesta olahraga pelajar dua tahunan ini dengan alasan pandemi.
Meski Kabupaten Paser siap menjadi tuan rumah, tapi mereka tak serta merta bisa menghelat Popda. Masih ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan. Untuk memastikan Paser siap menggelar ajang olahraga itu.
Pertama, kesiapan infrastruktur. Baik itu venue tanding hingga penginapan seluruh kontingen yang bakal hadir. Kedua, melihat angka paparan kasus positif Covid-19 di Kaltim dan di Kabupaten Paser selaku penyelenggara. Ketiga, rekomendasi dari tim Satgas Covid-19.
“Ini semua jadi pertimbangan. Paser sudah siap, tapi lihat kesiapan mereka dan kondisi Covid-19,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: