DORONG pengembangan usaha mitra binaan agar lebih dikenal dan memiliki daya saing tinggi. Pupuk Kaltim kembali fasilitasi promosi aneka produk kerajinan mitra binaan melalui ekspo berskala nasional bertajuk Crafina 2018. Dibuka Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Mufidah Jusuf Kalla di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/10) lalu. Pameran produk kerajinan terbesar di Indonesia ini berlangsung lima hari, diikuti ratusan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari berbagai daerah.
Pupuk Kaltim fasilitasi empat mitra binaan dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat, bersama mitra binaan seluruh anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yang turut serta dalam kegiatan ini. “Kali ini Pupuk Kaltim fasilitasi sarung tenun Samarinda, batik Kuntul Perak Bontang, kerajinan batu perhiasan Kalimantan Selatan, dan tenun songket khas Pontianak Kalimantan Barat,” ujar Staf Departemen CSR Pupuk Kaltim Cantri Winarti selaku pendamping.
Dijelaskan Cantri, tahun ini kesebelas kalinya Pupuk Kaltim fasilitasi mitra binaan pada agenda Crafina disamping ragam pameran berskala nasional dan internasional yang juga rutin diikuti. Mitra binaan yang ikut serta pun bergantian dengan jenis produk beragam. Hal ini wujud pemerataan pembinaan dan promosi bagi seluruh mitra binaan Pupuk Kaltim agar lebih berkembang dan diterima baik oleh pasar. “Melalui ekspo, kita sekaligus mengevaluasi produk mitra binaan, apakah bisa diterima baik oleh pasar atau tidak. Itu menjadi catatan kami ke depannya,” tambah Cantri.
Tahun ini, hasil produk mitra binaan dari empat wilayah tersebut diakui Cantri mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung. Terbukti dari tingginya permintaan produk yang dipasarkan, bahkan beberapa di antaranya habis sebelum kegiatan berakhir. “Ini suatu kebanggaan bagi Pupuk Kaltim, melihat produk mitra binaan mampu diterima baik masyarakat, seperti tenun dan batik. Meski harga lumayan tinggi namun dengan kualitas yang baik tidak menyurutkan minat konsumen untuk membeli,” tambah dia.
Cantri menekankan agar mitra binaan mampu menjaga kualitas produk yang dihasilkan untuk lebih bersaing di pasaran. Apalagi dengan permintaan semakin meningkat, diimbau mitra binaan menjadi konsistensi dan wajib mempertahankan. “Jangan sampai mengecewakan konsumen agar produk yang dihasilkan dapat lebih bersaing, bahkan tingkatkan lagi kualitas secara konsisten,” imbau Cantri.
Abdul Hakim, mitra binaan Pupuk Kaltim asal Kalimantan Selatan dengan produk kerajinan batu dan permata mengatakan pembinaan Pupuk Kaltim berdampak siginifikan terhadap perkembangan usahanya. Meski tak lagi mengajukan pinjaman modal namun kesempatan promosi pada berbagai pameran berskala nasional masih terbuka bagi usahanya. “Ini sangat saya apresiasi karena Pupuk Kaltim tidak pernah lupa dan mengabaikan mitra binaannya. Walau saya sudah tidak lagi mengajukan pinjaman modal, tapi pembinaan dan promosi tetap saya dapat sampai sekarang,” terang Hakim.
Begitu pula Sumarni Liong, pengrajin sarung tenun khas Samarinda ini mengaku meski terbilang baru menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim, namun dia telah difasilitasi tiga kali promosi di berbagai daerah. Bahkan usaha yang dirintis sejak 2012 kian maju dan berkembang. Sehingga mampu mengangkat nama Kampung Tenun Samarinda Seberang di Kota Samarinda. Dia baru satu tahun jadi mitra binaan tapi sudah mendapat kesempatan promosi di berbagai daerah. “Sebelum di sini (Jakarta), saya juga dibawa ekspo di Gresik, Jawa Timur. Pupuk Kaltim tak banyak meminta, hanya disuruh menjaga kualitas dan konsistensi produk,” papar Sumarni.
Mayoritas pengunjung stan pameran Pupuk Kaltim juga menyebut produk mitra binaan memiliki kualitas sangat baik. Tak hanya konsumen lokal, beberapa pengunjung asal luar negeri pun mengagumi hasil kerajinan yang ditawarkan mitra binaan Pupuk Kaltim. Baik dari sisi bahan baku dan keaslian produk maupun proses produksi yang langsung dikerjakan para pengrajin.
Salah satunya tokoh nasional Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal Titiek Soeharto yang sengaja mendatangi sekaligus memborong berbagai produk mitra binaan Pupuk Kaltim di hari pertama. Dia yang hobi mengoleksi kerajinan tradisional daerah mengaku tak sembarang memilih jenis kerajinan. Namun juga berdasarkan kualitas serta detil produk. “Produk mitra binaan Pupuk Kaltim ini sangat orisinil dan bagus, saya juga sering beli kalau ketemu di pameran. Pembinaan perusahaan dalam memajukan sektor UKM seperti ini sangat saya apresiasi, agar para pengrajin mampu menjadi tuan rumah di daerah sendiri,” papar putri mantan Presiden Soeharto tersebut. (*/vo/nav/ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post