SANGATTA – Sejumlah toko yang menyediakan parcel lebaran akan diawasi oleh Pemerintah Kutai Timur (Kutim). Hal itu bertujuan untuk mengecek isi parcel tersebut. Jangan sampai produk kemasan yang beredar berisi makanan dan minuman yang sudah kedaluwarsa dan merugikan konsumen serta masyarakat.
“Kami hanya mencegah terjadinya kecurangan di Kutim. Pasalnya hal ini sangat berpotensi bagi suatu perusahaan untuk memasukkan makanan yang sudah kedaluwarsa ke dalam parcel. Karena sudah dipaket, maka akan sulit masyarakat mengetahui isi parcel itu masih bagus atau sudah tidak. Saya tegaskan parcel harus aman,” kata Achmad Dony, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Membagikan paket makanan dalam bentuk parcel oleh masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri sudah menjadi budaya. Dalam satu kemasan biasanya berisikan berbagai ragam makanan dan minuman, seperti biskuit, permen, kue, minuman kaleng dan botol serta makanan ringan lainnya. Hal ini dikawatirkan berisi produk yang sudah tidak layak dikosumsi. Termasuk barang dengan kondisi masa tenggang yang tidak diizinkan untuk dimasukkan ke dalam kemasan parcel.
“Masyarakat kita jika mendapat parcel, dengan kemasan yang unik, mereka tidak langsung membukanya. Biasanya dipajang dulu, kemudian saat usai hari raya akan dimakan, ternyata sudah kedaluwarsa. Maka dari itu toko yang menyediakan parcel harus dibuka, tidak boleh dikemas dahulu. Jadi pembeli memiliki hak untuk mengecek batas akhir masa layak konsumsinya,” katanya.
Dia menceritakan ketidak jujuran pedagang di daerahnya masih sangat banyak. Hal tersebut terbukti saat pihaknya melakukan razia produk pangan dan obat di sejumlah toko di kawasan Sangatta.
“Sebelum ramadan kami sempat razia makanan yang sudah habis batas akhirnya. Ternyata masih banyak sekali produk yang biasa dikonsumsi masyarakat dengan tanggal kedaluwarsa dijual bebas. Termasuk obat-obatan, bagaimana masyarakat bisa sehat jika ternyata yang mereka minum sudah tidak layak. Entah pedagang itu sadar atau tidak, yang jelas semua kami sita,” tandasnya.
Dony menjelaskan sebanyak ratusan produk yang berhasil disitanya akan dimusnahkan. Hal itu bertujuan memberi efek jera pada pedagang yang sangat minim kesadarannya. “Kegiatan seperti ini tidak hanya sekali kami razia. Kedepannya kami akan sidak juga makanan dan minuman kaleng yang bentuknya sudah penyok,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post