SAMARINDA – Meningkatkan ekonomi Kaltim harus diimbangin dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif.
Ekonom Indonesia, Rhenald Kasali berpendapat, pengembangan SDM diawali dari perbaikan sistem pendidikan, pola pikir, dan metodologi mengajar para guru.
“Sistem mengajar di zaman dulu dengan sekarang tentu sangat berbeda,” kata dia dalam Kaltim Summit III di Convantion Hall Stadion Sempaja Samarinda.
Perubahan sistem dan pola pendidikan ditandai dengan budaya menulis. Zaman dulu, anak didik mencatat tulisannya di buku harian.
“Bahkan dulu ada yang menulis diary di buku kecil yang digembok. Otomatis hanya penulisnya yang tahu isinya,” ungakpnya.
Sekarang anak-anak menulis di media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram.
“Sehingga tulisannya bisa dibaca ratusan bahkan ribuan orang,” bebernya.
Pola guru juga perlu diperbaiki dalam memperlakukan murid. Misalnya dulu guru lebih mengedepankan kognitif, saat ini harus berimbang antara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Bisa jadi orang yang baik prestasi akademiknya saat sekolah, tapi setelah dewasa, kalah dengan orang yang biasa saja prestasinya di sekolah,” katanya.
Karena itu, Rhenald menekankan, generasi zaman sekarang harus dididik dengan tantangan dan keberanian menghadapi masa depan.
“Karena kunci pendidikan itu bukan saja menghadapi masa kini, tapi juga tantangan masa depan,” ucapnya. (*/um).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: