PRAKTIK pengaturan skor di sepakbola nyatanya masih belum hilang. Hal itu turut dirasakan manajemen Bontang City FC kala melakoni pertandingan Liga 3. Kaltim Post (induk Bontangpost.id) menerima rekaman percakapan antara manajemen, sebut saja Tito dengan mafia pengatur skor. Berikut percakapan mereka.
Baca juga: Peluit Mafia Liga 3 Sasar Bontang City FC
Percakapan Pertama
Mafia (M): Gimana
Tito (T): Assalamualaikum, Pak
M: Ya Pak waalaikumsalam, gimana pak?
T: Tadi itu bagaimana?
M: Oke, jadi bisnis kah kita sore.
T: Mau dengar penjelasannya dulu
M: Apa? uangnya? Iya Rp 60 juta. empat (gol) Rp 80 juta, lima (gol) Rp 100 juta.
T: Jadi tiga bola itu Rp 60?
M: Iya. Sekarang saya di Surabaya ini. Kalau oke saya meluncur ke Kediri. Saya jelasin cara kerja, saya jelasin uang. Kita harus ketemu sebelum pertandingan. Biar tidak ada miss komunikasi nanti.
T: Saya juga ngasih keputusan biar bapaknya tidak terlalu anu.
M: soalnya perjalan ke Kediri butuh 3 jam. Bisa bertemu sekitar jam 12 atau jam 1.
T: Tidak usah lah pak
M: Nanti juga bapak bisa bicara langsung dengan big bos saya dari Malaysia. Jangan takut tidak terbayar. Saya juga ada di situ. Nanti setelah pertandingan langsung transfer 70 persen, dari Malaysia.
T: Oh dari Malaysia, ya? Lain mister David kah?
M: Tidak dengar pak
T: Bukan Mister David kah?
M: Bukan. David tidak main kecil. Ini malah big boss-nya ini. Dari Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 semua dihajar. Ini yang lebih besar dari David. Nanti saya ceritakan kalau kita bertemu. Gimana?
T: Dasarnya kami tidak mau sih pak. Tetap fight saja. Apapun hasilnya.
M: Kalau tim sudah tidak ada peluang buat apa pak. Apalagi lawan tuan rumah. Tuan rumah butuh poin. Menang dia harus lolos. Kalau hitung-hitungannya bukan lawan tuan rumah, kita masih ada peluang, okelah kalau main fight. Kalau nanti lawan tuan rumah. Saya sih tidak maksa. Kalau lihat posisi Bontang kan serba sulit.
T: Makanya saya kasih kabar ke masnya tadi. Iya atau tidaknya. Kami sudah putuskan tidak. Minta maaf ya pak.
Baca juga: Mafia Pengaturan Skor, Diduga Penjudi Online Sempat Berkeliaran di Stadion Segiri
Percakapan Kedua (berbeda orang)
T: Halo
M: Pagi pak. Di mana pak?
T: Di hotel
M: Kapan ke stadion? Main di Rejoagung kan?
T: Iya main di Tulung Agung
M: Di kandangnya Perseta berarti. Bagaimana bapak?
T: Apanya yang gimana?
M: Yang semalam. ditunggu tidak ada kabar.
T: Tidak usah mas
Baca juga: Rayuan Pengaturan Skor, Ditengarai Ada Campur Tangan Oknum Aparat
M: Kenapa pak?
T: Tidak apa-apa.
M: Tulung Agung kan di kandangnya dia.
T: Besar juga kemungkinan Tulung Agung menang
M: Sebenarnya kalau iya, tidak usah kelihatan. Beberapa bola saja.
T: Apa itu?
M: Berapa bola lepas saja.
T: Tidak mas. Anak-anak juga tidak mau juga
M: Tidak mau ya pak. Siap-siap. Makasih ya pak ya? Selamat pagi. (*/kp)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: