bontangpost.id – Dua lokasi di Bontang Lestari yakni Segendis dan Pagung digadang-gadang bakal menjadi salah satu lokasi pembangunan pelabuhan peti kemas.
Meski belum ada keputusan final dari Pemkot Bontang, dua lokasi itu dinilai lebih pas untuk pelabuhan peti kemas dibandingkan dengan Loktuan yang menjadi opsi lokasi pertama.
Oleh sebab itu, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang gencar melakukan promosi dengan mempresentasikan kawasan industri tersebut kepada sejumlah investor. Hasilnya tiga investor besar berhasil melirik wacana tersebut. Salim Group salah satunya.
Meski dilirik investor besar, Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan serta tindak lanjut dari ketiga perusahaan tersebut.
“Dua investor lainnya berasal dari BUMN yaitu PT Kima dan satu lagi dari Kadin. Tapi saya lupa namanya,” ucapnya kepada bontangpost, Selasa (10/1/2023).
Diakuinya, ia cukup mafhum apabila para investor tidak jadi berinvestasi di Kota Bontang. Pasalnya, kondisi saat ini DPMPTSP Bontang tidak memiliki profil yang lengkap dan terbaru terkait lahan pelabuhan peti kemas yang dipromosikan. Dan hanya memiliki peta lama yang sederhana.
“Padahal, profil itulah yang sangat dibutuhkan oleh para investor luar daerah. Dan profil itu tidak hanya berlaku untuk area pelabuhan peti kemas saja. Melainkan belasan peluang investasi lainnya yang berada di kawasan Bontang Lestari,” jelas Karel.
Untuk membuat profile tersebut, pihaknya keterbatasan anggaran. Saat ini pos anggaran yang dimiliki ialah Rp 150 juta saja. Sedangkan yang dibutuhkan untuk membuat seluruh profil di kawasan indutri Bontang Lestari ialah Rp 1,5 miliar.
“Rp 150 juta itu untuk membuat peta ruang investasi di bidang kami. Kalau untuk profil tidak mendukung anggaran yang ada,” singkatnya.
Disebutkannya, gambaran umum anggaran Rp 1,5 miliar yang dibutuhkan untuk membuat profil itu untuk memberdayakan tenaga ahli di bidang surveyor, pendataan, urban, draft man, lingkungan, teknik sipil, auto cut dan lain sebagainya.
“Selain keterbatasan anggaran kami juga keterbatasan SDM. Kami butuh tenaga ahli untuk menyusun profil itu. Bagaimana ada yang mau tertarik kalau dasarnya saja tidak ada,” sambungnya.
Oleh sebab itu, ia berharap adanya anggaran untuk pembuatan profil tersebut. Tujuannya tidak lain untuk menarik investor ke Kota Bontang.
“Minat investor itu sebenarnya ada. Tapi, kendalanya yang sudah disebutkan itu tadi. Walaupun saat ini masih menggunakan peta sedarhana, kami akan berupaya untuk terus mempromosikan pelabuhan peti kemas,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post