Jika engkau memilih jalan ini, jangan sesali akan hari-hari yang engkau lalui dengan kesulitan di dalamnya, fitnah dan cabaran yang menerpa, kesempitan hati karena Mad’u (objek dakwah) yang tak menghiraukanmu, kehabisan waktu untuk bersantai bersama keluarga, anak, istri, suami atau kenyamanan hidup.
Jalan ini jalan penuh duri, dijalan ini para Nabi dan Rosul menempuhi ujian yang tidak sederhana. Jalan ini bukan jalan kaum hedonis atau kaum kapitalis. Jalan ini jalan surga, dimana keridhoan Allah mengalahkan indahnya kerling mata duniawi.
Di jalan ini tak boleh cengeng atau bersedih hati, karena di jalan ini juga Nuh berpisah dengan anaknya, Ibrahim terputus dengan keluarganya, di jalan ini juga Yusuf dikhianati suadaranya, Ayub kehabisan harta dan muruahnya, Yunus ditelan ikan, bahkan Rosulullah SAW kehilangan istri dan pamannya.
Di jalan ini tak ada kepalsuan, tak ada kepura-puraan. Sekali engkau nyatakan Allah, maka akan dimintai bukti cintamu pada Nya. Itulah cinta sejati. Di jalan ini kebahagiaan sejati itu ada, kekayaan hakiki itu nyata, kesejatian diri itu menjelma, dan tak pernah ada dusta di dalamnya.
Jalan ini jalan para kekasih Allah. Jalan ini jalan para wali-walinya Allah. Di jalan ini sajalah surga dan keridhoan Allah begitu nyata. Dan yang perlu kita ketahui. Allah tidak pernah memaksa siapapun untuk menempuhi jalan ini.
Laa ikroha fiddiin, qod tabayyanna rusydu minal ghoyy
Selamat berjuang sahabat. Bersama Allah hidupkan bahagia. Itu pasti.
Salam damai
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: