BONTANG – Skuat basket putra untuk Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) Kaltim mulai terbentuk. Setelah melakukan proses seleksi selama empat hari dari Senin (16/7) hingga Kamis (19/7), 12 pemain mulai terjaring.
Pelatih Tim Putra Popprov Yudha Ismail mengatakan, semula sebanyak 29 pemain ikut seleksi. Namun jumlah tersebut mulai berkurang di hari ketiga. Dikarenakan tim pelatih sudah mengerucutkan menjadi 16 pemain.
“Saya sempat dilema, karena 16 pemain ini merupakan pemain yang bagus dan merata,” kata Yudha kepada Bontang Post usai memantau proses seleksi tim putri popprov, Sabtu (21/7) kemarin.
Akan tetapi, empat pemain harus tercoret karena nantinya hanya terdapat 12 pemain yang didaftarkan. Jumlah tersebut masih berkurang lantaran dua pemain merupakan pilihan dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bontang. Yudha mengaku, sepuluh pemain terpilih sudah masuk kantongnya.
“Sebenarnya sudah terbentuk 10 pemain, kemarin saya kira dua pemain itu merupakan tambahan jadi tidak saya coret. Namun ternyata pilihan Perbasi,” ujarnya.
Ia pun berharap, tambahan dua pemain selaras dengan keinginannya. Disebabkan, setiap pelatih ingin meramu timnya dengan gaya bertanding sesuai seleranya. “Karena pelatih itu ibaratnya koki yang meramu skema permainan,” ungkapnya.
Selama empat hari proses seleksi, Yudha melihat dari visi bermain pemain. Tak hanya itu, komunikasi antar pemain juga menjadi pertimbangan agar tercipta kerja sama tim yang kuat. Bahkan kekuatan dan kelincahan kaki pemain juga menjadi sorotan penilaiannya. “Saya melihat dari fundamental anak-anak,” paparnya.
Yudha sempat harus merombak tim sebelum melakukan seleksi lantaran adanya perubahan regulasi. Semula, dominasi atlet berisi pemain kelahiran 2001. Namun setelah Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bontang dan Perbasi Kaltim meminta untuk atlet yang didaftarkan kelahiran 2002, maka gambaran skuat di angannya pun harus berganti.
“Padahal timnya saat itu sudah ada bayangan, terpaksa saya mengubah komposisi lagi,” kata dia.
Mepetnya proses seleksi ditambah adanya kegiatan Developmental Basketball League (DBL) memaksa proses latihan sementara diserahkan kepada sekolah masing-masing. Setelah ajang tersebut selesai, tim akan langsung berkumpul mempersiapkan popprov.
“Kebetulan sebentar lagi DBL, dan saya melatih sebuah tim. Latihan saya kembalikan dulu ke tiap sekolah,” tuturnya.
Yudha pun tidak memasang target muluk-muluk dalam popprov kali ini. Ia meminta kepada pemainnya untuk menampilkan permainan terbaik saja. Bukan itu saja, setiap pemainnya tidak diperbolehkan menganggap remeh lawan. Terutama jika dilihat dari rekor pertemuan setiap daerah.
“Saya tidak bisa menilai ini tim terkuat maupun terlemah, karena perkembangan di setiap daerah tidak diketahui. Basket sekarang makin berkembang dan pembinaan juga terus dilakukan,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post