“Kalau sebelum subuh dan magrib itu, di sini gelap gulita. Jembatan ini seperti tidak terurus. Kami yang melewati jembatan ini kadang takut dan terancam bahaya kecelakaan,” Agus Wirata, Masyarakat
SAMARINDA – Hingga kini Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) yang terletak di Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sei Kunjang, Samarinda belum memiliki lampu penerangan jalan. Warga setempat sudah lama mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab jembatan tanpa penerangan jalan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Salah seorang pekerja di perusahaan perkayuan yang tidak jauh dari Jembatan Mahulu, Rismayani (25) mengaku, setiap malam dirinya melewati Jembatan Mahulu. Keadaannya sangat gelap. Sehingga dirinya sangat berhati-hati melintasi jembatan.
Dia berujar, setiap kali pulang kerja pada pukul 19.00 Wita, dirinya melewati jembatan. Puluhan dump truck melintasi jembatan. Katanya, jembatan yang tidak dibarengi dengan lampu penerangan membuat lalu lintas jalan terasa mencekam.
“Apalagi kalau banyak mobil besar yang lewat. Sedangkan saya pakai motor. Ya gitu, kalau berhadapan dengan mobil, serasa bertabrakan,” katanya, Jumat (18/5) kemarin.
Risma mengaku, kala berhadapan dengan mobil berukuran besar, dirinya sengaja melintasi jalan di ruas pinggir jembatan. Hal itu demi menghindari kemungkinan terjadinya tabrakan.
“Setiap hari saya lakukan begitu. Saya takut melewati jembatan ini. Apalagi di sini banyak pengendara yang menggunakan lampu jarak jauh. Jadi sulit melihat jalan yang rusak. Kadang mata ikut gelap. Enggak bisa lihat di jarak yang jauh,” bebernya.
Hal serupa yang diungkapkan Agus Wirata. Sebagai pengguna jalan yang aktif melewati Jembatan Mahulu, dirinya mengaku sangat prihatin dengan kondisi jembatan. Terlebih setiap pagi buta Agus berangkat ke pasar. Secara otomatis pula dirinya harus melewati jembatan tersebut.
“Kalau sebelum subuh dan magrib itu, di sini gelap gulita. Jembatan ini seperti tidak terurus. Kami yang melewati jembatan ini kadang takut dan terancam bahaya kecelakaan,” ujarnya.
Ketua RT 04 Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sei Kunjang, Samarinda, Tomo mengaku, dirinya sudah berulang kali mendapatkan keluhan warga atas kondisi Jembatan Mahulu yang tidak memiliki lampu penerangan.
“Mulai dulu jembatan itu tidak ada lampunya. Kami sudah berkali-kali menyampaikan pada pemerintah. Kalau sedang pemilu, ada yang datang janjikan perbaikan dan perawatan jembatan. Tapi nyatanya sampai sekarang enggak ada tuh perbaikan,” ketusnya.
Apalagi di jembatan tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan maut. Terakhir, pada 2016 lalu, kerabat Tomo meninggal dunia karena ditabrak lari seseorang yang tidak dikenal. Hal itu diakuinya karena tidak adanya pengawasan, perawatan, dan pengamanan jembatan.
“Sudah pernah terjadi kecelakaan. Kalau tidak salah, ada dua atau tiga kali kecelakaan. Bisa saja karena jembatan itu banyak yang rusak dan tidak terurus. Saya lihat baru-baru ini ada perbaikan. Sebelumnya jalan itu hampir putus. Pernah dipasang karet besar. Tetapi akibat banyak mobil yang lewat, jadi cepat cepat rusaknya,” sebut dia.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Salman Lumoindong menegaskan, pihaknya akan segera mengecek dan mengomunikasikan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Supaya masalah tersebut segera diselesaikan.
“Kalau rambu jalan, kami bisa segera selesaikan. Soal lampu penerangan, bukan tugas kami. Tetapi nanti secepatnya akan saya komunikasikan dengan Dishub Samarinda. Karena itu tugas mereka,” ujarnya.
Selain itu, dirinya berupaya mengomunikasikan permasalahan tersebut pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim. “Nanti kami juga akan laporkan ke Dinas PUPR. Supaya bisa dipertimbangkan untuk dipasang lampu di sana,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kaltim, Taufik Fauzi tidak merespon ketika dihubungi media ini. Metro Samarinda juga berupaya menghubungi Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada respon dari Sugeng. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post