BONTANGPOST.ID, Samarinda – Tingginya tingkat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi saat ini, tidak tercatat spesifik oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang bertanggung jawab untuk melakukan survei statistik ini, hanya mendata ketenagakerjaan untuk angka pengangguran. Sehingga tidak melakukan pendataan secara spesifik terkait jumlah PHK.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menerangkan, salah satu faktor penyebab peningkatan pengangguran adalah ketika adanya PHK oleh perusahan. Dan juga dipengaruhi oleh suplai tenaga kerja yang tidak bisa langsung terserap di lapangan kerja.
“Secara umum, tren tingkat pengangguran saat ini masih positif. Dan sejauh ini mengalami penurunan,” katanya kepada Kaltim Post, Kamis (31/10).
Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa adanya PHK, menjadi salah satu faktor penyebab atau berkontribusi terhadap tingkat pengangguran. Dan angka tingkat pengangguran, merupakan rasio jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja.
“Jika pun ada penambahan pada jumlah penduduk yang menganggur, namun jika terdapat peningkatan yg lebih besar pada jumlah angkatan kerja, maka angka tingkat pengangguran akan menurun,” jelas perempuan berkacamata ini.
Berdasarkan Berita Rilis Statistik (BRS) Ketenagakerjaan Kaltim pada Februari 2024, jumlah penduduk usia kerja di Kaltim berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan pada Februari 2024, sebanyak 3.030.406 orang. Dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 2.009.517 orang.
Di mana penduduk usia kerja dan angkatan kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kaltim.
Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.893.994 orang dan pengangguran sebanyak 115.523 orang. Selebihnya bukan angkatan sebanyak 1.020.889.
Jumlah pengangguran di Kaltim pada Februari 2024 ini, mengalami penurunan dari Februari 2023. Di mana pada periode yang sama tahun lalu, tercatat sebanyak 123.058 orang pengangguran di Kaltim. Menurun sebesar 6,12 persen atau 7.535 orang.
Selain itu, karakteristik penganggur Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Dari hasil Sakernas Februari 2024 adalah 5,75 persen. TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. sebesar 5,75 persen.
Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5-6 orang penganggur. Kebanyakan berada di perkotaan sebesar 5,93 persen dan perdesaan sebesar 5,30 persen. Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) atau persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja adalah 66,31 persen. Sisanya masuk pada kategori bukan angkatan kerja. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post