bontangpost.id – Empat pilar kebangsaan terus digaungkan oleh anggota Komisi IV DPRD Kaltim Abdul Kadir Tappa kepada masyarakat Bontang.
Bertempat di Hotel Tiara Surya, semangat sosialisasi empat konsensus kebangsaan ia tularkan kepada warga RT 19 dan RT 20 yang bermukim di Kampung Sidrap, Kelurahan Guntung.
Mulai dari remaja hingga orang tua mendapat arahan pentingnya mengamalkan nila-nilai Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Diakuinya, kegiatan ini sudah beberapa kali digelar untuk masyarakat Bontang dengan tema serupa. Hal itu dilakukan lantaran pemahaman mengenai dasar negara mulai tergerus zaman. Sehingga, peningkatan dan pemulihan wawasan kebangsaaan perlu ditingkatkan.
“Sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang jauh dari nila-nilai pancasila. Makanya hari ini, sama-sama kita tingkatkan lagi,” ucapnya, Sabtu, (21/1/2023).
Dalam sosialisasi itu, turut menghadirkan Kepala Kesbangpol Bontang Sigit Alfian. Dalam penjabarannya ia menyebut, merosotnya nilai-nilai kebangsaan salah satunya dipicu oleh pesatnya teknologi.
“Tidak pandang bulu, bahkan siapa pun bisa terjerumus di dalamnya. baik pejabat maupun masyarakat sipil,” tuturnya.
Oleh sebab itu, penerapan nilai Pancasila, sebagai pilar dan dasar negara harus digaungkan kembali. Pancasila digagas untuk menjadi pandangan hidup. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tersebut dapat dijadikan teladan atau acuan untuk dapat menjalankan hidup yang tertata dan juga teratur, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara.
“Penerapannya tidak harus selalu besar. Namun, dimulai dari hal yang kecil. Yakni menghargai orang lain. Sekarang banyak terjadi tindakan anarkis hanya karena beda pendapat,” bebernya.
Dalam forum tersebut, tidak hanya membahas soal wawasan kebangsaan. Melainkan turut menjadi ajang curhat para warga. Seperti seorang warga RT 20 Melindah yang menceritakan status sengketa tapal batas antara Bontang dan Kutai Timur yang belum menemui titik terang. Pun, krisis air yang selama ini melanda Kampung Sidrap.
“Karena masalah wilayah itu jadi berdampak kepada pelayan ke masyarakat. Setiap hari kami harus membeli air tandon untuk memenuhi kebutuhansehari-hari,” keluhnya.
Ia berharap, dengan aspirasi yang ia sampaikan bisa membuahkan hasil untuk warga Kampung Sidrap. “Semoga tidak hanya sebatas menampun aspirasi. Tapi, bisa benar-benar d iperjuangkan,” harapnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: