BONTANG – Adanya pernyataan dari warga BSD yang mengatakan jika Taman Wisata Graha Mangrove BSD kerap kali digunakan untuk tempat ngelem para pelajar ditanggapi serius oleh pengelola sekaligus pemiliknya, Kahar Kalam.
Kahar dengan tegas mengungkapkan jika hal itu tidak benar. Dia menilai, salah satu warga BSD yang berstatement tersebut tidak memiliki dasar dan fakta yang akurat. “Itu tidak benar. Ini sama saja merusak nama baik tempat usaha orang lain,” tegasnya, Senin (2/1).
Tidak hanya masalah ngelem, pria yang juga Direktur Utama PT Graha Mandala Sakti (GMS) itu pun turut mengomentari statement warga BSD yang mengaku sering melihat para pelajar bolos di lokasi tersebut.
Kata dia, hal itu sama sekali tidak benar. Pasalnya di dalam lokasi wisata mangrove, selain ada petugas keamanan dari pengelola mangrove, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pun juga ada yang setiap pagi standby di sana untuk berjaga mengawasi pelajar dan PNS yang bolos.
“Kalaupun ada pelajar saat waktu jam pelajaran ada di sana memakai seragam, itu pasti sedang ada kunjungan. Dan itu ada surat resminya dari sekolah,” terangnya.
Dia melanjutkan, di lokasi mangrove pun juga sudah dipaparkan secara jelas melalui pengumuman tertulis bahwa bagi pelajar dilarang keras untuk membolos, termasuk membawa obat-obat terlarang.
“Itu sudah kami pasang larangan-larangan di papan pengumuman. Jadi tidak benar itu apa yang dikatakan warga,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post