BALIKPAPAN- Kaltim kembali dibanjiri investasi di bidang minyak dan gas bumi (migas). Potensi sumber migas baru yang masih ada menjadi musababnya. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, pada 2019 hingga ke depan investasi yang masuk Kaltim bisa mencapai Rp 200 triliun.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Bumi Etam masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi migas pada masa yang akan datang. Salah satunya lewat proyek Lapangan Merakes yang dipegang ENI Indonesia. Diperkirakan akan ada investasi sebesar Rp 65-70 triliun, di sana.
Saat ini, ada proyek-proyek besar di Kaltim berkaitan upaya untuk monetisasi migas. Seperti di Merakes yang dioperasikan ENI Indonesia. Kemudian pihaknya juga sedang maraton menyelesaikan Plan of Development Indonesia Deepwater Development (POD IDD) yang dilakukan Chevron. Itu juga berada di Kaltim.
“Mudah-mudahan pada minggu kedua April, kita bisa menuntaskan. Itu investasinya kurang lebih Rp 75 triliun. Insyaallah Kaltim akan kebanjiran investasi di bidang hulu migas,” kata Dwi ketika berkunjung ke Balikpapan, Kamis (28/3).
Dia menilai untuk pengeboran laut dalam di Kaltim sudah bisa dikatakan ekonomis. Mantan Direktur utama Pertamina dan Semen Indonesia itu juga menyatakan, dengan peralihan sejumlah wilayah kerja oleh Pertamina semua pihak berupaya meningkatkan produksi. Seperti Blok Mahakam yang telah dipegang Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan Blok Eastkal oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
SKK Migas pun telah mengundang Pertamina dan meminta agar tidak terjadi penurunan produksi migas. “Kami tidak mau produksi gas turun seperti satu dua tahun yang lalu,” ucapnya.
Begitu pula, sambungnya, dengan Blok Sangasanga setelah diambil dari VICO Indonesia sekarang dioperasikan Pertamina Hulu Sangasanga. “Kita tidak mau terjadi penurunan seperti satu tahun terakhir ada penurunan produksi. Ini yang akan kami terus genjot,” katanya.
Dia juga menyebutkan, PHM sudah menyetujui untuk Blok Mahakam tahun ini ada pengeboran 180 sumur. Pun Blok Sangasanga yang akan ada tambahan investasi cukup besar untuk mengembalikan produksinya.
Dwi menegaskan, dengan pengambilalihan proyek migas dari semula asing ke Pertamina memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Kaltim pada umumnya. Dia mengimbau masyarakat Kaltim untuk mempersiapkan bekal dan ilmu. Jangan sampai tidak masuk kriteria dan akhirnya tidak dipergunakan.
“Pasti tenaga kerja Pertamina orang Indonesia. Dalam empat tahun terakhir, tenaga kerja asing turun dari 3,5 persen jadi 1,3 persen, itu menandakan investor asing sudah percaya kemampuan orang Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, di hilir ada kilang Balikpapan dengan investasi pengembangan kilang yang akan diselesaikan dalam empat tahun. “Dari sisi pendapatan daerah yang masuk, kemungkinan meningkat cukup tajam. Ini mudah-mudahan bisa memberikan kesejahteraan lebih baik bagi masyarakat Kaltim. Investasi sampai Rp 200 triliun ini harus dimanfaatkan sebaik-baik oleh putra-putra daerah,” tutupnya. (aji/ndu/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post