KALTIM termasuk provinsi dengan tingkat kerawanan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang tinggi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Dalam keterangan yang disampaikan Ketua Bawaslu RI, M Abhan, Kaltim termasuk satu dari 12 provinsi dengan tingkat kerawanan tinggi dalam politisasi isu SARA di pilkada.
“Dari 17 provinsi yang akan menggelar Pilkada 2018, sebanyak 12 provinsi masuk kategori tinggi tingkat penggunaan media sosial dalam menangkap isu-isu terkait pilkada, termasuk terkait isu politik identitas (SARA),” ujar Abhan beberapa waktu lalu.
Tidak hanya dalam tingkat provinsi, potensi konten SARA juga terdapat di setiap kota/kabupaten. Ia mengatakan sebanyak 38 daerah masuk kategori rawan tingkat tinggi, sedangkan 63 daerah masuk kategori sedang. “Di tingkat kabupaten bahkan potensi penggunaan konten SARA hampir marak terjadi di semua daerah. Sebanyak 38 daerah masuk kategori tinggi tingkat penggunaan sosial media untuk isu-isu pilkada di tingkat kabupaten/kota,” jelasnya.
“Sementara sebagian besar memang masuk kategori sedang sebanyak 63 daerah. Daerah dengan kategori sedang dan tinggi ini termasuk ke kelompok potensial rawan terjadinya ketegangan di sosial media terkait isu-isu pilkada,” sambung Abhan.
Abhan mengatakan daerah berpotensi rawan penggunaan media sosial ini telah dimasukkan ke Indeks Kerawanan Pemilu. “Hal ini berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2018,” jelas Abhan.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase meyakini dan optimistis bahwa masyarakat Bontang cinta damai, sehingga Bontang akan tetap aman dan kondusif.
“Insyaallah, saya yakin dan percaya walaupun Bawaslu RI mengidentifikasi daerah yang rawan dengan isu SARA itu salah satunya Kaltim, tetapi saya percaya Bontang aman. Kami juga berharap Kaltim aman dan damai,” jelas Basri.
Dia menilai, masyarakat Kaltim khususnya Bontang sudah sangat cerdas, untuk tetap menjaga kebersamaan. Karena menurutnya, Pilkada serentak tahun 2018 ini harus dituntaskan dengan baik. Mengingat setiap momen Pilkada di Bontang dilalui dengan penuh harmoni dan kondusif. Hal itu berkat profesionalisme lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.
“Dengan komunikasi yang baik insyaallah aman, walaupun di Kaltim dan Bontang itu masyarakatnya heterogen, tetapi saya yakin semuanya mengutamakan kebersamaan. Semua cinta damai dan cinta NKRI,” ujarnya.
Dikatakan Basri agar masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya isu SARA ini. Tetapi dirinya mengajak seluruh masyarakat Bontang agar mendukung pengawasan dan penanganan terhadap politik uang serta politisasi SARA. Sehingga diharapkan pesta demokrasi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018 ini bisa berjalan aman dan kondusif.
“Mari bersama-sama menjaga agar Pilgub Kaltim tahun 2018 ini bisa berjalan aman dan tertib,” pungkasnya. (mga)
Daerah Rawan Isu SARA
1. Sumatera Utara
2. Nusa Tenggara Barat
3. Sumatera Selatan
4. Kalimantan Barat
5. Kalimantan Timur
6. Maluku
7. Maluku Utara
8. Riau
9. Jawa Barat
10. Jawa Timur
11. Bali
12. Sulawesi Tenggara.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post