AKHIRNYA, kami harus berpamitan kepada pembaca. Hari ini, 31 Desember 2018 menjadi terakhir terbitnya koran lokal konten pertama dan terbesar di Bontang. Delapan tahun kerja ekstra gila demi menyajikan berita-berita berkualitas dan akurat demi pembaca setia. Catatan ini menjadi “tulisan perpisahan” edisi pamungkas Bontang Post.
Masih membekas di ingatan saya, Agustus 2012, Saya menjalani proses seleksi untuk menjadi fotografer Bontang Post. Di depan manajemen saat itu, ada General Manager (GM) Pak Agus Susanto, Manajer Pemasaran Pak Darman, dan Redaktur Pelaksana (Redpel) Mas Faisal Rahman, saya ditanyai macam-macam. Salah satu yang membekas, “Kamu yakin mau bekerja di media? Kerja di sini harus disiplin, harus tepat waktu dan harus siap kerja keras.”
Meski sempat grogi dan sedikit pucat, saya yakinkan jika saya mampu dan masuk dalam kategori orang yang disiplin dan pekerja keras.
Singkat cerita saya diterima. Tiga bulan menduduki Gedung Biru, kantor Bontang Post saya beralih menjadi wartawan. Lebih tepatnya wartawan “dobel gardan”, kata Redaktur Bontang Post kala itu, Mas Guntur M Sunan (sekarang Direktur Batam Pos). Kenapa dobel gardan? Karna saat itu hanya saya yang dianggap mampu menulis dan paham foto jurnalistik. Jadi, kalau ada undangan keluar kota, cukup kirim saya. Tak perlu kirim 2-3 orang. Sekaligus menghemat biaya sepertinya. Ha…ha…
Waktu berjalan, perubahan datang begitu cepat. Satu per satu karyawan senior hengkang. Ada yang memilih menjadi pengusaha, ada pula yang terpaksa diberhentikan. Sedih. Tapi, ya, begitulah roda kehidupan manusia. Termasuk roda kehidupan koran. Perlu dicatat, saya salah satu yang hingga kini masih meyakini koran tak akan tergerus hantaman zaman. Paling tidak tak dalam waktu dekat, kan.
Kemarin, puluhan karyawan dikumpulkan. GM kami yang baru Edwin Agustyan bercerita tentang beberapa keputusan direksi. Kami terdiam. Kaget, tapi seolah “familier”. Karena akhirnya hari yang ditakuti datang. Tak hanya isu.
Jujur, kami sedih. Segalanya serba tiba-tiba. Tapi kami sadar, inilah bisnis. Kami harus hormati dan inilah jalan terbaik. Di dalam bisnis, terkadang istilah “kerja keras tak pernah mengkhianati hasil” tak berlaku.
Setelah menemani pembaca Bontang, Sangatta, dan Samarinda sejak 2010, Bontang Post anak perusahaan Kaltim Post Grup akhirnya harus menemui ujung perjalanan.
Saya pribadi, mewakili rekan-rekan hebat dan pekerja keras di Divisi Redaksi mohon undur diri. Semoga kelak silaturahmi yang telah kita bangun tetap kukuh dan terus terjaga.
Akhir kata, kami pamit. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post