Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 21 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kaltim

Kapal Batu Bara Hambat Nelayan 

Reporter: BontangPost
Sabtu, 10 Maret 2018, 11:36 WITA
dalam Kaltim
2 menit dibaca
Kapal Batu Bara Hambat Nelayan 

MEDIASI: Dishub Kaltim melakukan mediasi dengan nelayan dan perusahaan batu bara, agar ada solusi atas tuntutan kelompok nelayan yang meminta kompensasi.(MUBIN/METRO SAMARINDA)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA – Malang benar nasib 1.400 nelayan di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sejak kehadiran kapal pengangkut batu bara di laut Muara Badak Ilir 2012 lalu, cahaya kapal nelayan harus beradu dengan cahaya raksasa yang dimiliki kapal pengangkut emas hitam. Akibatnya, para pemburu ikan laut mengalami kerugian, karena tangkapan ikan berkurang drastis.

Wakil Kelompok Nelayan Muara Badak, Amiruddin menuturkan, sebelum kehadiran kapal pengangkut batu bara, biasanya setiap hari nelayan mendapat uang Rp 500 ribu. Setelah batu bara jadi primadona di daerah setempat, setiap hari nelayan hanya pulang membawa uang Rp 150 ribu.

“Bahkan pendapatan nelayan bisa lebih kecil dari itu. Itupun belum dihitung biaya operasional. Ada juga yang kadang-kadang pulang dengan tangan kosong,” ungkap Amiruddin, Jumat (9/3) kemarin.

Biasanya, nelayan menangkap ikan menggunakan bagan tancap. Secara keseluruhan jumlanya 254 unit. Selain itu, ada jaring trammel net, petani tambak, blade, dan zero zero. Semua jenis jaring tersebut seolah tak berkutik saat menghadapi massifnya cahaya kapal pengangkut batu bara di Muara Badak.

Baca Juga:  Metro Samarinda Disambut Hangat di Kota Tepian; Bangun Silaturahmi, Dukung Pembangunan

“Selain cahaya kapal pengangkut batu bara yang lebih besar dari cahaya kapal nelayan, kebisingan juga membuat nelayan kesulitan menangkap ikan,” ujarnya.

Akibatnya, setiap tahun nelayan mengalami kerugian sekira Rp 50 juta. Minimal selama enam tahun nelayan sudah merugi Rp 30 miliar. “Tapi jika dihitung seluruhnya, nelayan merugi Rp 500 miliar,” ucapnya.

Sadar akan merosotnya pendapatan setiap hari, tiga kelompok nelayan mengadu pada anggota Komisi II DPRD Kukar. Berturut-turut tiga kali pertemuan dilakukan, namun hasilnya nihil.

Seolah tak menyerah, atas dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, nelayan mengadu asa pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Sebanyak 17 kali pertemuan dilakukan, namun hasilnya tak sesuai harapan.

“Kami sangat kecewa, bagaimana mungkin dengan sekian banyak pertemuan itu, pemerintah tidak bisa menekan perusahaan agar segera menunaikan tuntutan nelayan,” katanya.

Sejak 2015, terungkap ada banyak perusahaan yang memanfaatkan perairan setempat untuk pengangkutan batu bara. Teranyar, ada PT Pelabuhan Tiga Bersaudara dan Felindo Empat. Setiap hari terdapat 900 unit kapal pengangkut emas hitam hilir mudik di Muara Badak Ilir.

Baca Juga:  Partisipasi Dipengaruhi Calon

Atas kerugian tersebut, nelayan menuntut ganti rugi dari perusahaan. Karena pemerintah dinilai tak punya taring, jika tuntutan nelayan tidak kunjung dipenuhi, nelayan akan menutup jalur pengangkutan batu bara di Muara Badak Ilir.

“Kami sudah jenuh rapat terus mencari keadilan dari pemerintah. Jika tidak ada kepastian, kami akan menutup laut Muara Badak Ilir, agar tidak digunakan untuk kapal batu bara,” tegasnya. (*/um)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: konflikMetro SamarindaNelayan-Perusahaan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan9Tweet6Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ujian Selesai, Pekan Ini Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Isran Noor Minta Sekolah Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 21 April 2021, 13:00 WITA
Lahan Kritis Kepung Ibu Kota Negara Baru

Lahan Kritis Kepung Ibu Kota Negara Baru

Minggu, 18 April 2021, 15:00 WITA
Guru PPPK Akan Dikontrak Per Tahun, Pemprov Siapkan 4.202 Formasi

Guru PPPK Akan Dikontrak Per Tahun, Pemprov Siapkan 4.202 Formasi

Minggu, 18 April 2021, 14:00 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Pandemi Terkendali, Pemindahan IKN Dimulai

Pandemi Terkendali, Pemindahan IKN Dimulai

Jumat, 16 April 2021, 16:00 WITA
Ini Curhatan Terakhir Korban Pembunuhan Oknum TNI kepada Ayahnya

Ini Curhatan Terakhir Korban Pembunuhan Oknum TNI kepada Ayahnya

Kamis, 15 April 2021, 14:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Kapal Batu Bara Hambat Nelayan 

Perusahaan Ogah Penuhi Permintaan Nelayan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Selasa, 20 April 2021, 12:00 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Safari Ramadan, PKT Salurkan Bantuan Operasional Bagi Masjid dan Musala Sekitar Perusahaan

Safari Ramadan, PKT Salurkan Bantuan Operasional Bagi Masjid dan Musala Sekitar Perusahaan

Rabu, 21 April 2021, 18:04 WITA
Langgar Larangan Mudik, Wajib Karantina Biaya Sendiri

Langgar Larangan Mudik, Wajib Karantina Biaya Sendiri

Rabu, 21 April 2021, 17:00 WITA
Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Kuota Zonasi SD Jadi 70 Persen, Mei Mulai Sosialisasi PPDB

Rabu, 21 April 2021, 16:00 WITA
Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Jalan Bontang Lestari Diduga Jadi Hauling, Dishub; Kami Razia setelah Lebaran

Rabu, 21 April 2021, 15:13 WITA
Harga Cabai Belum Stabil

Pedagang Pasar Dapat Jatah Terakhir Vaksinasi

Rabu, 21 April 2021, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.