bontangpost.id – Kasus Covid-19 di Bontang sepekan belakangan ini terus melonjak. Data Tim Satgas Covid-19 per Selasa (22/6/2021) kemarin, 3 kelurahan seketika berubah warna menjadi zona merah, yakni Kelurahan Tanjung Laut, Satimpo, dan Gunung Telihan. Menyusul 5 kelurahan lain yang lebih dulu ada di level mengkhawatirkan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhardi bilang, Tim Satgas mesti mengambil langkah strategi jitu agar angka kasus Covid-19 tak terus meroket. Menurutnya ada dua langkah taktis yang mestinya ditempuh pemerintah. Yakni lekas mengebut cakupan vaksinasi, serta kembali menggencarkan disiplin protokol kesehatan di ruang-ruang publik.
“Kuncinya ada di dua itu saja. Utamanya soal disiplin prokes. Kan sekarang mulai mengendur,” kata dr Suhardi kepada bontangpost.id, Rabu (23/6/2021) siang.
Menurutnya sikap abai masyarakat terhadap disiplin prokes menjadi salah satu faktor melonjaknya angka Covid-19 di Bontang. Ini semakin diperparah dengan capaian vaksinasi yang masih jauh dari harapan. Sementara untuk membentuk kekebalan tubuh kelompok atau herd immunity, setidaknya 70-75 persen dari populasi suatu wilayah mesti divaksin.
Dokter spesialis jantung ini melanjutkan, memang bukan tugas mudah memperluas cakupan vaksinasi. Selain distribusi vaksin mesti lancar, ini jelas membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Sementara saat ini, salah satu kendala utama sukarnya mengajak masyarakat ikut program vaksinasi karena meluasnya misinformasi terkait vaksin.
“Itu memang jadi pekerjaan rumah bersama,” ungkapnya.
Sebabnya dia mendorong agar disiplin prokes mestinya diikuti dengan sanksi tegas yang bisa membuat jera pelanggarnya. Ini terpaksa dilakukan mengingat Covid-19 bukan lagi masalah individu, tapi sudah menjadi persoalan kelompok. Satu orang yang abai, banyak orang lainnya terdampak. Tim Satgas mestinya tak boleh lembek soal prokes. Sebab ini menyangkut keamanan dan kesehatan banyak orang.
“Kalau bisa disiplin prokes diikuti punishment (hukuman) yang tegas supaya ada titik jera. Kita enggak bisa menoleransi soal disiplin prokes. Enggak akan selesai pandemi ini kalau itu selalu diabaikan,” tegasnya.
Sementara untuk berbagai pembatasan yang sempat diambil pemerintah. Seperti membatasi jam operasional kafe, tempat kongko, rumah makan, dan sejenisnya. Menurutnya itu cukup efektif menekan laju penyebaran Covid-19. Tapi itu hanya untuk jangka pendek. Sementara yang dibutuhkan saat ini ialah strategi jangka panjang. Pertama, karena pandemi sudah menghantam Indonesia lebih setahun. Kedua, agar angka kasus benar-benar bisa ditekan, tidak melambung lagi seperti saat ini.
“Kalau masyarakatnya sudah divaksin, antibodi kuat, maka virus tidak mudah masuk. Semakin kuat lagi pertahanan ketika sudah vaksin dan disiplin prokes dijaga,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post