BONTANGPOST.ID, Bontang – Kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) pada Oktober mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan hanya tercatat 21 kasus penderita. Sementara di September lalu menembus angka tertinggi selama 2004 yakni 69 kasus.
Penanggung Jawab DBD Diskes Siti Rahimah mengatakan dari kasus yang ditemukan hanya terjadi di sembilan kelurahan. Minus Satimpo, Bontang Lestari, Bontang Kuala, Bontang Baru, Api-Api, dan Kanaan. “Tertinggi masih di Belimbing dengan empat kasus,” kata Imah.
Disusul empat kelurahan masing-masing tiga kasus yakni Tanjung Laut Indah, Loktuan, Guntung, dan Gunung Telihan. Berdasarkan pola maksimal dan minimal kurun lima tahun terakhir, angka di bulan Oktober kali ini paling rendah.
“Lonjakan signifikan terjadi pada 2022 lalu dengan 48 kasus. Sementara untuk sebelumnya angka kasus terendah di bulan sama hanya 22,” ucapnya.
Menurutnya lokasi terjadi penularan sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi. Pun termasuk fogging fokus, abatesasi, hingga kerja bakti. Persisnya di lingkup RT setempat.
“Jadi kegiatan untuk membasmi jentik harus tetap rutin,” tutur dia.
Pasalnya untuk fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Sementara melalui gerakan 3M ini bisa memberantas hingga sumber permasalahan. Utamanya di kawasan yang kerap ada penampungan air.
Meski mengalami penurunan, belum bisa diklaim ini akibat keberhasilan penerapan nyamuk wolbachia. Sebab baru depan baru bisa dilakukan evaluasi. Saat ini upaya monitoring pasca penarikan ember masih dilakukan.
“Tujuannya untuk melihat apakah nyamuk berwolbachia yang sudah ditetaskan bisa berkembang dan bertahani hidup di Bontang,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post