BONTANG – Kelurahan Berbas Pantai ingin dan siap mengelola wisata mangrove yang ada di kawasannya dengan menggandeng lembaga kemasyarakatan yang ada. Lurah Berbas Pantai Muhammad Rendhy Maulia mengatakan, PKK dan Karang Taruna dapat dilibatkan dalam proses pengelolaan wisata tersebut.
“Kami ingin konsepnya pemberdayaan masyarakat dalam pariwisata mangrove,” ucapnya.
Kedepan, ia ingin wisata tersebut bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal-hal yang telah dilakukan yakni melakukan penataan pedagang kreatif lapangan (PKL) dan rutin melakukan aksi bakti sosial.
“Kami sudah melakukan pendataan untuk PKL dikelola oleh ibu-ibu PKK, sedangkan untuk menjaga keamanan dan parkir nantinya ada dari Karang Taruna,” ujarnya.
Nantinya, kelurahan akan membuka wisata tersebut hingga malam hari. Harapannya pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar dengan kelap-kelip penerangan yang ada.
“Harapan saya melalui konsep ini pengunjung semakin tertarik untuk datang ke lokasi mangrove,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bambang Cipto Mulyono mengatakan, bisa saja pengelolaan kawasan wisata diambil oleh pihak kelurahan, tetapi terdapat mekanisme yang harus dilakukan sebelumnya. Hingga saat ini pengelolaan wisata mangrove itu sendiri masih dipegang oleh Disporapar.
“Bisa saja itu, ya pihak kelurahan harus mengajukan terlebih dahulu kepada wali kota,” katanya.
Saat ini Disporapar telah melakukan perbaikan, salah satunya dengan pemasangan sarana penerangan agar mendukung salah satu aspek, yaitu keamanan. Hal tersebut juga sebagai langkah inovasi apabila wisata mangrove dibuka hingga malam hari.
Ke depan, sarana yang akan ditambahkan berkenaan dengan fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Mengingat jumlah yang ada saat ini dirasa masih kurang, rencana tersebut akan teralisasi di tahun mendatang sehubungan dengan keuangan daerah yang mengalami defisit. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post