Kembar Siapat, Keindahan di Ujung Utara Kutim

Salah satu destinasi wisata Air Terjun Kembar Siapat di Kecamatan Karangan menjadi daya tarik bagi wisatawan. (dok pribadi)

Kabupaten Kutai Timur (Kutim) rupanya menyimpan banyak destinasi wisata tersembunyi. Tidak hanya di perkotaan, di kecamatan pedalaman, pemandangan indah sangat terasa. Salah satunya air terjun Kembar Siapat.

LELA RATU SIMI, Sangatta

KECAMATAN Karangan sungguh familier di mata penikmat alam. Seksinya pegunungan karst yang membentang di antara Kecamatan Sangkulirang-Mangkalihat merupakan budaya yang terkenang sepanjang sejarah.

Bukan hanya itu, Gua Mengkuris juga sangat terkenal. Digadang-gadang tempat ini telah berusia sekira 40 ribu tahun dan telah ditetapkan menjadi warisan dunia. Di Karangan, ada puluhan gua yang dipenuhi coretan, lukisan atau cap di dinding dan tebing, di mana gambar tersebut dibuat orang-orang zaman dulu, sebagai media untuk menyampaikan pesan atau catatan-catatan peristiwa. Bentuk visual yang terdapat di dinding-dinding gua merupakan alat komunikasi pada zaman dulu.

Kecamatan yang medannya sulit dilalui itu juga memancarkan keindahan saat menaiki Gunung Beriun, tingginya cukup menantang, sekira 1.261 meter di atas permukaan laut (mdpl). Uniknya, dilengkapi pula dengan sungai marak, aliran air yang berwarna merah dan bisa diminum langsung. Bahkan kekayaan yang jarang diketahui juga saat menjajal pemandian air panas, berbeda dengan Jawa, di sini airnya tidak berasal dari panasnya belerang.

Baru-baru ini, air terjun Kembar Siapat hangat diperbincangkan. Terletak di salah satu dari tujuh desa di Karangan, yakni di Desa Batu Lepoq.

Untuk mendapatkan keindahannya tidak mudah. Akses utama menjadi medan tantangan yang harus ditempuh. Terlebih saat menapaki jalanan tanah di area perkebunan tanaman hutan industri (HTI) kelapa sawit. Jika kering masih aman. Namun, saat musim hujan, jalanan itu dipastikan berubah menjadi “bubur”. Sehingga memang direkomendasi menggunakan jenis kendaraan dobel gardan.

Jika ditempuh dari Desa Karangan Dalam, butuh waktu sekitar 1,5 jam menuju pintu rimba di Desa Batu Lepoq. Dibutuhkan fisik mumpuni untuk menuju air terjun Kembar Siapat , karena para penikmat alam harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer pulang-pergi. Disarankan pula menggunakan sepatu khusus outdoor, apalagi rute jalan setapak ke arah air terjun didominasi trek jalan licin, belum lagi serangan tanaman duri rotan di kiri-kanan jalan yang tumbuh lebat, serta tajamnya batuan karst yang akan dilalui.

Adit, penggiat alam asal Samarinda berkesempatan menjajal sensasi perjalanan menuju Kembar Siapat pertengahan September. Sebelumnya, dia sudah pernah mengunjungi air terjun ini setelah mendaki Gunung Beriun dalam misi pendakian merah putih Agustus lalu. Perjalanan menuju akses memakan waktu dua jam. Saat berjalan, banyak ditemukan jejak rusa dan babi hutan karena memang lokasi itu masih alami, hingga menjadi habitat hewan untuk mencari makan.

“Jalurnya lumayan menguras tenaga. Meski datar tapi cukup panjang. Ada satu tanjakan ketika menemui aliran sungai,” ungkapnya.

Ia bercerita, curuk itu memiliki dua tingkatan yang dapat dinikmati layaknya dari tribun penonton stadion sepak bola. Untuk di bawah ada dua waterfall, masing-masing di kiri dan kanan, hanya berjarak sekitar 30 meter. Ketinggiannya sekitar 25 meter. Sementara di atas, bagi penggemar fotografi layak dijadikan spot cantik memotret aliran air dengan teknik slow speed.

“Kembar Siapat bisa dinikmati segarnya air pegunungan karst dengan bermain dan berendam. Lokasi itu tidak berbahaya untuk terjun ke dalam air. Namun, tetap disarankan menjaga keamanan, jadi harus bisa berenang,” bebernya.

Ali dari Komunitas Pecinta Alam (KPA) Sangatta Backpacker menjelaskan keindahan Kembar Siapat. Menurut dia, tidak kalah indah dengan air terjun Tumpak Sewu. Wisata andalan di Kabupaten Lumajang yang sudah mendunia karena punya keaslian alam yang megah dan mirip Niagara Waterfall.

“Punya dentuman keras air yang turun dari ketinggian, membuat siapa saja yang menikmati dari dekat berdecak kagum. Airnya jernih dan masih alami. Destinasi itu tentu harus digaungkan, agar kelak menjadi wisata unggulan Kutim, bahkan di Kaltim,” ujar anggota DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kutim itu.

Kepala Desa Batu Lepoq Jumah menginformasikan, pemerintahan desanya tengah mempersiapkan jalur masuk yang mudah menuju Kembar Siapat, selanjutnya akan membangun beberapa cottage di sekitar air terjun. Dengan demikian, mempermudah wisatawan yang ingin menginap. “Kami akan gunakan dana desa (DD). Selain penggunaan DD, pihaknya berkoordinasi dengan perusahaan di sekitar. Untuk mendukung akses jalan yang kini masih kurang baik dengan bantuan dana CSR perusahaan,” paparnya.

Dia berkomitmen dalam mengelola potensi itu, bisa memperkenalkan destinasi wisata yang ada di daerahnya bersama para pemuda karang taruna setempat, pemerintahan desa, Pemkab Kutim melalui Dinas Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). (dra/k16/kpg))

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor