JAKARTA – Kenaikan tarif listrik menjadi salah isu ramai di publik saat ini. Namun kenaikan tarif listrik ini langsung dibantah oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Tidak ada kenaikan listrik, tarif listrik seperti apa adanya,” tegas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Djarman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Djarman menjelaskan, untuk listrik ada pengaturan subsidi supaya tepat sasaran. Di mana masyarakat yang dianggap mampu tidak lagi diberikan subsidi pada 2017. Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), untuk masyarakat berlanggan 900 VA sekira 23 juta dengan 4,1 juta pelanggan yang layak menerima subsidi.
“Artinya ada 18,8 juta pelanggan mampu yang tidak boleh dapat subsidi. Di mana pada tahun ini pelaksanaan dilakukan secara bertahap sampai akhirnya nanti subsidinya dicabut. Butuh waktu penyesuaian,” terangnya.
Menurut Djarman, tujuan mencabut subsidi bukan untuk menaikan tarif namun mengedepankan azas keadilan. Saat ini rasio elektrifikasi atau ketersedian listrik terpasang di Indonesia baru 90,3%. Masih ada 9,7% atau 6,3 juta kartu keluarga yang belum merasakan sumber energi, listrik.
“Kalau dihitung 6,3 jutanya itu ada 25 juta rakyat yang belum terlistriki. Hasil penghematan subsidi yang tidak tepat sasaran itu kan bisa dipakai untuk saudara kita yang belum terlistriki,” tandasnya. (net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: