MALANG – Mengenalkan bahasa yang baik tak melulu dengan membawa buku kamus yang tebal. Melalui teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengenalkan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara daring. Di samping tetap menerbitkan KBBI versi offline atau cetak, inovasi Kemendikbud dengan menghadirkan aplikasi KBBI dibarengi beberapa fitur yang unik. Salah satunya dengan menghadirkan fitur bahasa asli daerah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Bahasa Kemendikbud RI, Hurip Danu Ismadi dalam kegiatan Diseminasi Bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud, kemarin (20/9).
Dalam rilisnya kepada Bontang Post, berdasarkan perkembangan teknologi terkini, Badan Bahasa mendapatkan data bahwa sekitar 25 juta orang mengakses KBBI secara daring. Hal ini wajar, mengingat penggunaan KBBI daring dirasa lebih mudah dari pada versi cetak yang memiliki ketebalan sekitar 20 cm, dengan berat sekitar 3 kg dan jumlah halaman yang mencapai 2.014.
“Kalau membawa kamus itu kemana-mana punggung kita bisa sakit,” kelakarnya.
Khusus aplikasi KBBI, selain mudah digunakan pada aplikasi ini juga terdapat fitur bahasa asli dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya mampu mencari arti sebuah kata dari bahasa derah, aplikasi ini juga memungkinkan kita memberikan tanggapan secara interaktif.
“Kamus interaktif bisa diakses dan bisa memberikan akses terhadap penambahan kosa kata di KBBI kita. Ini gratis, bisa diunduh kapan saja,” terangnya.
Sejalan dengan Danu, Rektor UMM Fauzan menyampaikan bahwa perkembangan bahasa tidak lepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Keberadaan bahasa juga tidak bisa disembunyikan dari derasnya arus globalisasi.
“Bahasa memang tidak bisa berada dalam ruang yang tertutup. Bahasa menjadi bagian yang kena dan mengenai perkembangan teknologi di dunia ini, apapun bentuknya,” katanya.
Selain Danu, hadir pula Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Mustakim dan Kepala Sub Bidang Pedoman dan Acuan Badan Bahasa Atikah Sholihah. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: