SAMARINDA – Kepala daerah baik bupati maupun wali kota harus mendukung penuh pelaksanaan integrasi Kampung Keluarga Berencana (KB). Harapan itu disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Pemprov Kaltim M Sa’bani pada rapat koordinasi daerah (rakorda) program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) Kaltim di salah satu hotel di Samarinda, Kamis (15/3).
Menurut dia, kampung KB sangat baik menjadi wadah menciptakan kemandirian sekaligus menumbuhkan gotong-royong. Serta meningkatkan partisipasi masyarakat demi keberhasilan program KKBPK di kabupaten/kota se-Kaltim.
Namun terpenting, lanjutnya, para bupati dan wali kota harus selalu menggerakkan semua jajarannya dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebab di kampung atau desa masih banyak permasalahan yang dihadapi baik pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur.
“Terpadu bukan hanya BKKBN dan instansi yang mengelola program KKBPK. Tapi bagaimana kepala daerah mengintegrasikan program pemerintah melalui jajarannya,” katanya.
Saat ini saja ujarnya, masih banyak ditemui kasus gizi buruk, ekonomi rumah tangga rendah, infrastruktur serta aksesibilitas pendidikan terbatas dan kualitas rendah. Belum lagi kalau harus berhadapan dengan masalah sosial kemasyarakatan, seperti narkoba yang semakin mengkhawatirkan.
Karenanya, Pemprov Kaltim telah menetapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas melalui sektor pendidikan dan kesehatan, serta pemenuhan kebutuhan dasarnya menjadi program prioritas pembangunan daerah.
“Semoga integrasi yang terbangun akan terjadi peningkatan kualitas SDM dan harapan hidup serta pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam upaya mewujudkan keluarga bahagia sejahtera dan berkualitas,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Eli Kusnaeli mengemukakan pihaknya terus berupaya membangun komitmen bersama stakeholders dan pengambil kebijakan serta jejaring kemitraan guna penguatan sinergitas di daerah dalam menggarap program KKBPK.
“Tahun ini pelaksanaan program KKBPK difokuskan pada upaya penguatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi merata dan berkualitas,” ujar Eli Kusnaeli.
Selain itu, penguatan advokasi KIE dan kesehatan reproduksi remaja dalam pendewasaan perkawinan serta penyiapan kehidupan berkeluarga, penguatan peran dan fungsi keluarga serta penguatan Kampung KB sebagai model integrasi penggarapan program KKBPK. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: