Kerap Terjadi saat Pemilu, Ini Beda Misinformasi dan Disinformasi

bontangpost.id – Di permukaan, misinformasi dan disinformasi merupakan istilah yang memiliki banyak kesamaan. Keduanya mengandung arti jenis informasi palsu.

Namun, faktanya dua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda loh sobat Bontang Post. Misinformasi terkadang bisa menjadi disinformasi begitupun sebaliknya.

Meski begitu, nyatanya kedua istilah ini tidak dapat dipertukarkan. Kok bisa? Berikut penjelasan lengkapnya dikutip dari laman Mental Floss.

Misinformasi vs Disinformasi

Misinformasi

Dictionary.com menjelaskan misinformasi adalah sebuah informasi salah yang disampaikan dengan niat tidak sengaja untuk menyesatkan. Dengan begitu, orang yang mengirimkan informasi tersebut tidak serta merta berusaha membuat orang lain mempercayai perkataannya.

Bahkan dalam banyak kasus, mereka tidak menyadari bahwa hal itu adalah sebuah informasi yang salah. Hal serupa juga disampaikan dalam postingan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Dijelaskan bila misinformasi adalah informasi tidak akurat yang disebarkan tanpa bermaksud mengelabui penerima. Hal ini bisa terjadi biasanya karena faktor sosiopsikologis karena ingin terhubung dengan orang yang memiliki minat yang sama. Namun, penyebaran informasi dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi atas kebenaran konten.

Sebagai contoh, sobat Bontang Post bercerita kepada seorang paman bila akan melakukan petualangan di daerah yang banyak kelelawar. Mendengarnya, ia memberitahu agar memakai topi karena menurutnya kelelawar mengincar rambut manusia.

Padahal faktanya, kelelawar tidak mengincar rambut manusia. Dengan demikian, paman sobat Bontang Post menyebarkan informasi yang salah tetapi dia mungkin tidak sengaja menyebarkan kebohongan.

Namun, bila pamanmu mengalami pengalaman yang mengerikan dengan kelelawar saat masih kecil dan membenci hewan tersebut serta ia ingin membuat orang lain sepaham dengannya. Ia akan meneruskan menyampaikan misinformasi kepada banyak orang.

Sejak saat itu, misinformasi berubah menjadi disinformasi.

Disinformasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia VI Daring, disinformasi diartikan sebagai penyampaian informasi yang salah dengan sengaja untuk membingungkan orang lain.

Sedangkan Kamus Bahasa Inggris Oxford menyatakan bila disinformasi adalah penyebaran informasi palsu yang disengaja. Terutama ketika diberikan oleh pemerintah atau agennya kepada kekuatan asing atau media dengan tujuan untuk mempengaruhi kebijakan atau pendapat orang yang menerimanya.

Contohnya seperti yang disebutkan sebelumnya, di mana ketika paman sobat Bontang Post membenci kelelawar dan ingin membuat orang lain juga ikut membenci hewan tersebut, ia akan menyebarkan fitnah luas tentang kelelawar sebagai sebuah fakta.

Namun, ketika paman menyampaikan hanya kepada sobat Bontang Post dan kamu mempercayainya sehingga kamu memberitahu semua orang di petualanganmu bila kelelawar suka mencakar rambut, hal ini dinilai tidak memiliki niat buruk apapun.

Sehingga disinformasi kembali menjadi misinformasi.

Asal Usul Istilah Misinformasi dan Disinformasi

Diketahui misinformasi merupakan istilah yang pertama kali muncul dibandingkan disinformasi. Istilah ini pertama kali hadir di media cetak pada abad ke-16.

Sedangkan penyampaian kata disinformasi paling awal diketahui hadir pada tahun 1955 yang kemungkinan berasal dari kata Rusia yakni dezinformátsiya. Sejak saat itu istilah disinformasi banyak bermunculan dan mengacu pada spionase serta propaganda yang terjadi saat Perang Dingin.

Untuk diingat, informasi yang salah sering kali merupakan kesalahan dalam pengambilan sumbernya. Namun informasi ini mungkin sengaja dibuat secara tidak jujur.

Semoga hal ini bisa membantumu untuk mengetahui mana pernyataan yang bersifat misinformasi dan disinformasi ya sobat Bontang Post!. (*)