BONTANG – Keramba Jaring Apung (KJA) yang merupakan program Creating Shared Value (CSV) PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pada hari Selasa (30/1) kemarin melakukan pengapalan perdana hasil panennya. Sebanyak 3,2 Ton hasil panen KJA, berupa ikan kerapu dikapalkan dari KJA ke kapal pembeli. Pembeli yang berasal dari Kendari Sulawesi Utara tersebut merupakan pengepul ikan kerapu untuk Indonesia bagian timur. Pengapalan tersebut dihadiri langsung oleh GM Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid yang juga merupakan penanggung jawab dari program CSV tersebut.
Selain itu hadir pula pada pengapalan tersebut Tim CSV Pupuk Kaltim, Perwakilan Syahbandar Perikanan Bontang, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian, Perwakilan Karantina Ikan Bontang, dan Perwakilan Penyuluh Perikanan Bontang.
Ketika diwawancara Nur Sahid yang didampingi oleh Koordinator Pakan, Bibit dan Budidaya Tim CSV Pupuk Kaltim Marsidik Suharianto menjelaskan bahwa Pupuk Kaltim sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, sehingga program CSV memiliki jaringan informasi di seluruh Indonesia yang mempermudah pembeli mencari informasi tentang program CSV Pupuk Kaltim tersebut.
Dengan telah adanya informasi tentang CSV yang tersebar di Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia maka ke depannya yang perlu ditingkatkan adalah jumlah produksi dari KJA. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat.
Sesuai dengan program dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bahwa kita harus mandiri dan berdaulat di bidang kelautan dan perikanan, maka Bontang yang memiliki wilayah laut yang luas harus dapat memaksimalkan hasil budi daya kelautannya dengan pengelolaan sumber daya yang baik.
“Harapan ke depan, kami dapat menaikan jumlah hasil panen dari KJA ini. Yang pada saat ini kita bisa mengapalkan 3,2 Ton paling tidak di panen berikutnya kami bisa mengapalkan 5 Ton. CSV akan diperbesar dengan menambah jumlah petak yang ada. Mari bersama sama kita dari perusahaan, Pemerintah Kota, dan masyarakat mejadikan laut yang ada di wilayah Bontang sebagai sumber daya yang dapat memberikan hasil kepada Kota Bontang.” pungkasnya.
Ditambahkan oleh Marsidik bahwa untuk program KJA di 2018 adalah penambahan sebanyak 50 petak, di mana diharapkan dari 50 petak tambahan tersebut maka ikan yang dapat diproduksi adalah 17.500 ekor ikan.
“Apabila kami bisa memproduksi lebih dari 5 Ton maka para pembeli bisa datang dari mana saja, sehingga untuk pasar kita tidak perlu khawatir. Tantangannya sekarang adalah bagaimana kami bisa memproduksi kerapu ini dengan jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang luar biasa,” tukasnya. (*/rdy/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: